Bank Dunia: Muka Air Laut Akan Naik 0,6 Meter, Ekonomi Terancam!

21 Juli 2021 9:24 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dulu, Muara Baru cuma empang. Pengembangan pantai utara Jakarta sejak 1960an membawa kampung, kawasan industri, gedung tinggi, juga kawasan elite menjorok ke laut.  Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Dulu, Muara Baru cuma empang. Pengembangan pantai utara Jakarta sejak 1960an membawa kampung, kawasan industri, gedung tinggi, juga kawasan elite menjorok ke laut. Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
Bank Dunia mengungkapkan permukaan air laut akan naik antara 0,3 hingga 0,6 meter sebagai dampak dari perubahan iklim. Hal ini akan membuat ekonomi yang sedang dipulihkan dari dampak pandemi COVID-19, kembali terancam.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laporan Bank Dunia berjudul 'Resilient Coastlines, Resilient Communities 2020' yang baru diterbitkan, sebagai dampak dari perubahan iklim maka permukaan air laut akan terus naik dari tahun ke tahun.
Dampak buruk perubahan iklim tersebut, disampaikan Bank Dunia di laporan tersebut, pada sub-bagian COVID-19: a green, resilient and inclusive recovery.
Laporan ini disusun Bank Dunia bersama Manajemen Wilayah Pesisir Afrika Barat (West Africa Coastal Areas/WACA). Bank Dunia pun mengkhawatirkan kondisi ketahanan ekonomi dan pangan, khususnya di wilayah Afrika Barat.
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
Menurut Bank Dunia, 41 persen penduduk wilayah Afrika Barat hidup dalam kemiskinan. Salah satunya akibat mereka kehilangan aset dan mata pencaharian, akibat erosi pesisir laut dan banjir. Hal ini membuat ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat terancam.
ADVERTISEMENT
Termasuk oleh limbah plastik dan polusi lainnya merusak daya tahan lingkungan tempat hidup masyarakat miskin perkotaan.
"Kami menyadari bahwa negara-negara menghadapi tantangan fiskal yang sangat besar akibat pandemi COVID-19. Tapi ini tidak berarti bahwa investasi berkelanjutan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat, harus dikesampingkan," kata Direktur Integrasi Regional Bank Dunia untuk Afrika Sub-Sahara, Timur Tengah, dan Afrika Utara, Deborah Wetzel.
Dalam laporan tersebut dijelaskan, Bank Dunia telah memberikan dukungan pendanaan darurat ke lebih dari 100 negara di dunia, yang paling terdampak oleh kenaikan permukaan air laut tersebut.
Untuk membantu masyarakat miskin paling rentan, Bank Dunia menyiapkan pendanaan USD 160 miliar atau setara Rp 2.325 triliun. Dana tersebut disiapkan untuk program pemulihan ekonomi dan membantu sektor swasta.
ADVERTISEMENT