Bank Dunia Proyeksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,8 Persen di 2023

15 Desember 2022 10:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Bank Dunia. Foto: REUTERS/Johannes P. Christo
zoom-in-whitePerbesar
Logo Bank Dunia. Foto: REUTERS/Johannes P. Christo
ADVERTISEMENT
World Bank atau Bank Dunia memproyeksi ekonomi Indonesia di 2023 akan tetap tumbuh impresif di tengah ketidakpastian dan ancaman resesi global.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan Bank Dunia yang diterima kumparan, ekonomi Indonesia di 2023 diprediksi tumbuh 4,8 persen. Meski begitu, masih ada risiko penurunan yang signifikan dari ekonomi global.
"Indonesia diproyeksikan akan mempertahankan pemulihannya selama tiga tahun ke depan. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 diperkirakan sebesar 5,2 persen dan rata-rata sebesar 4,8 persen dalam jangka menengah (2023-2025)," tulis laporan Bank Dunia, Kamis (15/12).
Bank Dunia menilai, Bank Indonesia masih akan melakukan pengetatan kebijakan moneter. Hal tersebut dipicu oleh melemahnya permintaan global, keuangan global yang lebih ketat, arus keluar modal yang meluas, dan depresiasi nilai tukar.

Gubernur BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 4,5 sampai 5,3 Persen di 2023

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo berbicara dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (30/11/2022). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4,5 persen sampai 5,3 persen di 2023. Perry menegaskan, kunci dari menghadapi serangan gejolak ekonomi global adalah sinergi dan kolaborasi.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024 diperkirakan lebih tinggi lagi, yaitu 4,7 persen sampai 5,5 persen.
"Dalam menyambut 2023, tetap optimis dan waspada, itu arahan bapak Presiden. Dengan koordinasi sinergi, pertumbuhan kita masih cukup baik, 4,5 persen-5,3 persen tahun depan," ujar Perry dalam Rakornas Percepatan dan Perluasan Digital Daerah di Hotel Le Meridien Jakarta, Selasa (6/12).
Perry memproyeksi pertumbuhan ekonomi dunia turun menjadi 2,6 persen pada tahun 2023. Bahkan, ia menyebut beberapa prediksi pertumbuhan ekonomi dunia bisa turun ke 2 persen.
"Dunia sedang bergejolak, karena perang Rusia-Ukraina, perang dagang Tiongkok dan China, juga suku bunga yang melesat tinggi di Amerika dan Eropa. Bahkan inflasi di Amerika mencapai 9 persen, Inggris 11 persen, dan Eropa 10 persen," tutur Perry.
ADVERTISEMENT