Bank Dunia Siapkan Rp 168 Triliun untuk Hadapi Dampak Corona

4 Maret 2020 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Bank Dunia menyediakan bantuan pendanaan darurat hingga USD 12 miliar atau setara Rp 168 triliun untuk membantu negara-negara berkembang menghadapi dampak penyebaran virus corona atau COVID-19. Bantuan pembiayaan darurat itu diberikan karena Bank Dunia melihat penyebaran virus corona telah terjadi di 60 negara.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan tertulis Bank Dunia, Rabu (4/3), dana tersebut disediakan untuk memperkuat sistem kesehatan, termasuk di antaranya memperkuat akses terhadap fasilitas kesehatan, pengawasan penyakit, intervensi pemerintah di sektor kesehatan, dan bekerja sama dengan sektor swasta untuk mengurangi dampak virus corona terhadap sektor perekonomian.
Paket bantuan tersebut merupakan berkolaborasi antara Bank Dunia dengan IDA (International Development Association), IBRD (International Bank for Reconstruction and Development), dan IFC (International Finance Corporation).
Petugas Ambulans Puskesmas Kebayoran Baru, bersiap membawa pasien yang diduga terkena virus Corona di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sumber dana untuk menghadapi virus corona hingga USD 12 miliar tersebut, berasal dari IBRD sebesar USD 2,7 miliar, IDA sebesar USD 1,3 miliar, portofolio Bank Dunia USD 2 miliar, dan IFC sebesar USD 6 miliar.
"Kita berusaha bekerja cepat dan merespons kebutuhan negara berkembang dalam menghadapi virus corona. Ini termasuk pembiayaan darurat, rekomendasi kebijakan, serta bantuan teknis dari instrumen dan para ahli dari Bank Dunia," kata Presiden Bank Dunia Group, David Malpass.
ADVERTISEMENT
Pembiayaan akan dibagi berdasarkan kategori negara dan sektor. IDA akan menyediakan jaminan dan bunga rendah untuk negara berpendapatan rendah atau negara miskin, kemudian IBRD akan menyasar negara berpendapatan kelas menengah dengan menggunakan seluruh instrumen perbankan.
Sedangkan unit bisnis Bank Dunia, IFC akan melanjutkan dukungannya. Sedangkan Bank Dunia akan mendukung berbagai intervensi pemerintah mitra untuk memperkuat layanan kesehatan dan fasilitas kesehatan utama, kemudian mendorong keterlibatan komunitas dalam meningkatkan kepercayaan publik. Bantuan Bank Dunia juga ditujukan untuk perawatan terhadap pasien miskin.
"Bank Dunia juga menyediakan saran kebijakan dan teknis guna memastikan negara-negara berkembang dapat mengakses ke institusi global," terangnya.