Bank Dunia Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 3,7 Persen di 2021

28 September 2021 10:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Di pertengahan tahun 2021 ini, ekonomi Indonesia kembali terpukul akibat lonjakan kasus COVID-19 yang mengharuskan pemerintah melakukan pembatasan ketat melalui PPKM. Pertumbuhan ekonomi yang mulai bangkit di kuartal II kemungkinan akan kembali melesu di kuartal III.
ADVERTISEMENT
Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Mattoo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 3,7 persen. Padahal di bulan April pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi bisa mencapai 4,4 persen di 2021.
"Indonesia merupakan negara yang menghadapi kesulitan luar biasa dalam menghadapi COVID-19. Kenapa? kita lihat pertumbuhan yang sangat lamban tahun ini," ujar Aditya dalam diskusi virtual update ekonomi Asia Timur dan Pasifik, Selasa (28/9).
Namun angka proyeksi 3,7 persen itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia Timur dan Pasifik secara keseluruhan, di luar China. Diprediksi pertumbuhan Asia Timur dan Pasifik tanpa China tahun ini sebesar 2,5 persen.
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (kiri) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) di Seminar Empowering Women in Workplace di Annual Meeting IMF-WB, Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10/2018). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 3,7 persen hingga 4,5 persen. Rentang proyeksi Indonesia masih masuk dengan prediksi Bank Dunia di 3,7 persen.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani mengatakan, proyeksi ini berdasarkan indikator konsumsi dan produksi perekonomian Indonesia yang positif.
“Konsumsi dan produksi menggambarkan resiliensi atau cukup bertahannya ekonomi kita meskipun kemarin dihadapkan varian Delta yang cukup berat,” kata Sri Mulyani dikutip portal resmi Indonesia.
Sedangkan melihat proyeksi Bank Dunia terhadap beberapa negara tetangga jauh lebih rendah dari Indonesia. Misalnya Thailand yang tahun ini diprediksi hanya tumbuh 1,0 persen, Malaysia 3,3 persen, dan Kamboja 2,2 persen.