Bank Indonesia Bakal Kerahkan Kantor Cabang Bantu Makan Bergizi Gratis

22 Januari 2025 11:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Murid menikmati paket makan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Sinduadi Timur, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Senin (13/1/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Murid menikmati paket makan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Sinduadi Timur, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Senin (13/1/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan bakal mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia melihat program MBG ini cukup bagus karena membentuk ekosistem, khususnya keuangan ekonomi inklusif.
“Kami sedang membicarakan bagaimana Bank Indonesia tidak hanya kantor pusat, melalui 46 kantor-kantor Bank Indonesia di seluruh Indonesia bisa mendukung program suksesnya program ini,” jelas Perry dalam Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2024, Rabu (22/1).
Tak cuma untuk program MBG, Perry menegaskan BI memberikan dukungan hampir untuk semua program asta cita Prabowo. Terbaru, BI tengah mempersiapkan dukungan untuk optimalisasi Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA).
Saat ini, BI tengah menyiapkan dua instrumen baru, yaitu sekuritas valas Bank Indonesia dan sukuk valas Bank Indonesia.
“Sehingga para eksportir yang memasukkan devisa hasil ekspornya dalam rekening khusus, bisa kemudian menempatkan tidak hanya dalam deposito tapi juga dalam sekuritas valas Bank Indonesia dan sukuk balas Bank Indonesia dan ini yang terus diperdagangkan di pasar sekunder,” ujar Perry.
ADVERTISEMENT
Sementara lima dukungan BI terhadap Asta Cita Prabowo yang telah dilaksanakan, pertama menjaga stabilitas ekonomi, baik nilai tukar maupun moneter, di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Kemudian, kesepakatan dengan Menteri Keuangan mengenai pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari Pasar Sekunder tahun ini.
“Termasuk debt switching dari SBN COVID-19 yang jatuh tempo tahun ini, kurang lebih Rp 100 triliun,” imbuhnya.
Lalu dukungan pada program-program dalam mendorong kredit ke sektor-sektor prioritas.
“Kami sudah salurkan insentif likuiditas kepada perbankan Rp 295 triliun dan kami arahkan sektor-sektor, inilah sektor-sektor yang menciptakan lapangan kerja,” tambahnya
Tujuannya agar sektor pertanian, perdagangan ritel, perumahan rakyat, hingga UMKM dan ekonomi kreatif terus bertumbuh.
Kemudian dukungan selanjutnya adalah terhadap program-program ketahanan pangan yang dikaitkan juga dengan pengendalian inflasi. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan 46 kantor-kantor BI untuk mendukung kesuksesan program-program hilirisasi pangan.
ADVERTISEMENT
“Yang kelima adalah kami dukung bagaimana digitalisasi dalam Asta Cita itu berlangsung (bisa) melalui penyaluran bantuan sosial, melalui digitalisasi, pakah juga transformasi, bahkan juga transaksi keuangan pemerintah,” jelas Perry.