Bank Indonesia Beberkan 4 Strategi Genjot Ekonomi Syariah

30 Oktober 2024 14:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Halal. Foto: egaranugrah/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Halal. Foto: egaranugrah/shutterstock
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengungkapkan empat inisiatif baru untuk memajukan ekonomi syariah di Indonesia. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem keuangan syariah, meningkatkan literasi, serta mendorong digitalisasi pesantren dan produk halal di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Setiap tahun kami berkolaborasi untuk selalu ada kemajuan-kemajuan, sebagaimana firman Allah yang tadi dibacakan oleh qori kita, insyaAllah kita akan terus maju," kata Perry dalam pembukaan ISEF 2024 di Senayan JCC, Rabu (30/10).
Inisiatif pertama adalah peluncuran aplikasi halal traceability, sebuah platform yang memungkinkan pelacakan bahan-bahan produk dari hulu hingga sampai ke tangan konsumen.
"Hal ini sebagai upaya tidak hanya untuk melaksanakan amanat Undang-Undang, tapi juga mendukung visi Indonesia sebagai pusat produk halal terkemuka di dunia," kata Perry.
Aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan kepercayaan konsumen terhadap produk halal.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengikuti rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2024). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Kedua, digitalisasi produk pesantren mencakup sistem pembayaran, pemasaran, pelaporan unit bisnis, hingga pengembangan digitalisasi pesantren secara keseluruhan.
"Terima kasih kepada para pengusaha pesantren yang telah mendukung kemandirian ekonomi pesantren dengan implementasi ekonomi digital yang terintegrasi dengan tata usaha dan unit keuangan pesantren," ujar Perry.
ADVERTISEMENT
Selain itu, BI juga mencanangkan produk syariah baru, yaitu restricted investment account, yang diharapkan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam investasi berbasis syariah.
Inisiatif terakhir adalah pencanangan literasi dan inklusi keuangan syariah. Perry menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif dan terintegrasi dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai keuangan syariah.