Bank Indonesia Beberkan Penyebab Rupiah Melemah Nyaris Rp16.000 per Dolar AS

21 November 2024 17:10 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (27/11). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (27/11). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada penutupan perdagangan Kamis (21/11). Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah ditutup melemah ke level Rp15.942 per dolar AS.
ADVERTISEMENT
Sementara data Bloomberg, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen ke level Rp 15.930 per dolar AS.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Edi Susianto, mengatakan rupiah melemah karena adanya tekanan dari global. Meski begitu, sentimen global pada hari ini sebenarnya tidak terlalu besar.
"Sebetulnya tekanan dari sentimen global hari ini agak mild, beberapa mata uang Asia sampai siang ini mengalami penguatan. Sementara mata uang rupiah, Peso Filipina, dan Taiwan dolar mengalami pelemahan terhadap US dollar," kata Edi kepada kumparan, Kamis (21/11).
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
Edi menambahkan, pelemahan rupiah hingga sore ini juga dipengaruhi oleh permintaan nyata alias genuine demand valuta asing. "Namun, kami lihat supply valas dari korporasi pun masih cukup baik," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Edi memastikan BI akan terus memantau kondisi keseimbangan antara suplai dan permintaan valuta asing di pasar. Guna menjaga kepercayaan investor di pasar.
"Tentu BI akan terus mengawal kondisi keseimbangan supply demand valas di market untuk menjaga confidence," katanya.