Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Bank Indonesia Catat Aliran Modal Asing Masuk Rp 12,66 T Sepekan
6 November 2021 16:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) melaporkan selama periode 1-4 November 2021, aliran modal asing yang masuk ke Indonesia tercatat sebesar Rp 12,66 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono merinci, nilai tersebut terdiri dari beli neto di pasar Surat Berharga Negara atau SBN sebesar Rp 0,42 triliun, dan beli neto di pasar saham sebesar Rp 13,08 triliun. Sedangkan sejak awal tahun ini atau year to date, aliran modal asing tercatat masuk Rp 11,28 triliun.
“Berdasarkan data transaksi 1-4 November 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 12,67 triliun,” ujar Erwin dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Sabtu (6/11).
Seiring dengan masuknya dana asing, maka premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia lima tahun turun ke level 78,59 bps per 29 Oktober 2021 dari sebelumnya 81,27 bps per 29 Oktober 2021.
ADVERTISEMENT
Sementara tingkat imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun turun ke level 6,18 persen. Sedangkan yield surat utang AS atau US Treasury 10 tahun turun di level 1,526 persen.
Adapun pada Kamis (4/11), nilai tukar rupiah ditutup pada level (bid) Rp 14.335 per dolar Amerika Serikat. Kemudian pada Jumat (5/11), rupiah dibuka pada level yang sama (bid) Rp 14.340 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu pertama November 2021, perkembangan harga pada November 2021 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,16 persen (mtm).
“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi November 2021 secara tahun kalender sebesar 1,09 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,54 persen (yoy),” ujar Erwin.
ADVERTISEMENT
Penyumbang utama inflasi November 2021 sampai dengan minggu pertama yaitu komoditas minyak goreng sebesar 0,04 persen (mtm), cabai merah sebesar 0,03 persen (mtm), daging ayam ras dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm), serta sabun detergen bubuk dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain bawang merah, tomat dan cabai rawit masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).
Erwin mengatakan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
“Selain itu BI juga akan melakukan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT