Bank Indonesia Catatkan Surplus Anggaran Rp 55,66 T hingga September 2024

6 November 2024 19:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyimak pertanyaan wartawan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (16/10/2024).  Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyimak pertanyaan wartawan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (16/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mencatatkan surplus Anggaran Tahunan BI (ATBI) hingga Rp 55,66 triliun per September 2024. Angka surplus tersebut berpotensi berlanjut hingga akhir tahun.
ADVERTISEMENT
Gubernur BI, Perry Warjiyo, memproyeksi surplus anggaran tahunan sebesar Rp 54,16 triliun hingga akhir 2024. Surplus tersebut berasal dari total anggaran penerimaan yang potensinya akan mencapai Rp 218,11 triliun, dengan anggaran pengeluaran hanya akan berpotensi sebesar Rp 163,94 triliun.
"Sampai September surplus anggaran Rp 55,66 triliun dan hingga akhir 2024 realisasi ATBI diprognosakan surplus Rp 54,16 triliun," kata Perry dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Rabu (6/11).
Perry mengatakan, terdapat banyak faktor yang memperkuat anggaran penerimaan secara keseluruhan ATBI 2024. Mulai dari tingginya imbal hasil (yield) atau kupon surat berharga negara (SBN) yang dipegang BI, hingga imbal hasil dari cadangan devisa (cadev) akibat suku bunga global yang trennya masih tinggi.
ADVERTISEMENT
"Ada penerimaan dari dalam negeri yang berkaitan dengan yield atau kupon SBN yang kami pegang maupun dari cadev yang memang mendapat imbal hasil yang lebih karena suku bunga global yang masih tinggi," ungkapnya.
"Untuk bidang pengeluaran tentu terkait pelaksanaan mandat BI untuk operasi moneter," tambah Perry.
Adapun, ATBI 2024 dirancang defisit sebesar Rp 29,30 triliun. Dengan rincian total penerimaan ATBI 2024 yang sebesar Rp 148,37 triliun dan total pengeluaran Rp 177,68 triliun.
Lebih lanjut, Perry mendesain anggaran tahunan untuk 2025 defisit sebesar Rp 26,71 triliun. Sebab, potensi total penerimaan yang hanya senilai Rp 169,13 triliun, sedangkan total pengeluaran nya akan mencapai Rp 195,85 triliun.
"Secara keseluruhan bahwa arah bauran kebijakan dan program transformasi BI tahun 2025 di tengah masih berlanjutnya dinamika dan gejolak global tentu saja memerlukan anggaran. Oleh karena itu, RATBI 2025 secara keseluruhan kami perkirakan defisit Rp 26,7 triliun," tandasnya.
ADVERTISEMENT