Bank Indonesia: Defisit Transaksi Berjalan Melebar Jadi 0,4 Persen di Kuartal I

21 Mei 2021 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) memberikan keterangan kepada pers mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulan Februari 2019, Kamis (20/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) memberikan keterangan kepada pers mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulan Februari 2019, Kamis (20/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) melaporkan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) mencapai USD 1 miliar atau 0,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal I 2021. Angka ini melebar dari kuartal sebelumnya yang mencatatkan surplus USD 0,9 miliar.
ADVERTISEMENT
“Perkembangan ini didukung oleh capaian surplus neraca barang akibat perbaikan kinerja ekspor, seiring peningkatan permintaan dari negara mitra dagang dan kenaikan harga komoditas dunia,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Jumat (21/5).
Hal tersebut sejalan dengan kinerja ekspor yang positif dan permintaan domestik yang melanjutkan perbaikan, kinerja impor juga meningkat cukup tinggi. Sehingga menahan surplus neraca barang lebih lanjut.
Sementara itu, transaksi modal dan finansial mencatat surplus sebesar USD 5,6 miliar atau 2,0 persen dari PDB) di tiga bulan pertama tahun ini. Angka ini membaik dari kuartal sebelumnya mencatat defisit sebesar USD 1,0 miliar.
“Aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio makin meningkat seiring persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik yang tetap terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung,” jelasnya.
Petugas membersihkan area ruang utama berlatar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/9). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
Investasi portofolio mencatat net inflows sebesar USD 4,9 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian surplus pada kuartal sebelumnya sebesar USD 2,0 miliar. Ini terutama didorong oleh penerbitan global bonds dan peningkatan aliran masuk modal asing di pasar saham.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk investasi langsung juga mencatat surplus sebesar USD 4,1 miliar, melanjutkan capaian surplus pada kuartal sebelumnya sebesar USD 4,2 miliar dolar AS. Sementara itu, transaksi investasi lainnya mencatat defisit yang lebih rendah antara lain disebabkan oleh penurunan penempatan simpanan di luar negeri.
Secara keseluruhan, Neraca Pembayaran Indonesia pada kuartal I 2021 ini mencatat surplus sebesar USD 4,1 miliar, setelah mengalami defisit sebesar USD 0,2 miliar pada kuartal sebelumnya.
Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2021 mencapai USD 137,1 miliar, meningkat dari USD 135,9 miliar pada akhir Desember 2020. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional.
ADVERTISEMENT
“Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta melanjutkan koordinasi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal,” tambahnya.