Bank Indonesia Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen Hari Ini

21 Agustus 2024 9:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sejumlah ekonomi memproyeksi Bank Indonesia (BI) akan menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25 persen pada pertemuan hari ini, Rabu (21/8).
ADVERTISEMENT
Kepala Ekonomi Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan kondisi pasar keuangan global memang tengah membaik. Hal ini didorong oleh meningkatnya potensi penurunan suku bunga The Fed dan inflasi domestik yang stabil dan membuka ruang untuk penurunan BI Rate.
“Kami percaya bahwa BI masih akan mempertimbangkan ketidakpastian global, terutama terkait kondisi geopolitik dan prospek pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksikan melambat,” kata Josua kepada kumparan, Rabu (21/8).
Josua melanjutkan, ketidakpastian global terkait ketegangan geopolitik dan prospek pertumbuhan ekonomi global masih mengkhawatirkan. Sehingga menimbulkan risiko bagi pergerakan rupiah meskipun kondisi ekonomi domestik Indonesia cukup kuat.
Menurutnya, perlambatan ekonomi global dapat memberikan tekanan pada sektor eksternal Indonesia dan meningkatkan risiko pelebaran defisit neraca transaksi berjalan di tengah tren ekspansi defisit fiskal.
ADVERTISEMENT
“Oleh sebab itu, kami memperkirakan bahwa BI tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan penurunan suku bunga. BI diperkirakan akan kembali mempertahankan BI Rate di level 6,25 persen,” tegas Josua.
Dihubungi terpisah, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky, mengatakan BI perlu menahan BI Rate untuk menjaga perbedaan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
Tak hanya itu, keputusan menahan BI Rate di level 6,25 persen juga dilakukan BI untuk menstabilkan mata uang rupiah. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah per dolar AS hari ini pukul 09.00 WIB menguat 114,50 poin atau 0,74 persen menjadi Rp 15.435.
“Bank Indonesia perlu menyelaraskan momentum penurunan suku bunga dengan pelonggaran moneter the Fed. Oleh karena itu, BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6,25 persen rapat dewan gubernur bulan Agustus ini,” kata Riefky.
ADVERTISEMENT