Bank Indonesia Dukung Komoditas Kopi, Bisa Tambah Devisa dan Jaga Rupiah

5 Agustus 2020 17:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani menjemur biji kopi gabah (hard skin) Palintang jenis Arabika di rumah pengepul kopi, Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/7/2020). Foto: NOVRIAN ARBI/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petani menjemur biji kopi gabah (hard skin) Palintang jenis Arabika di rumah pengepul kopi, Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/7/2020). Foto: NOVRIAN ARBI/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Peluang bisnis kopi Indonesia dianggap masih cukup besar. Tidak heran, Bank Indonesia (BI) ingin ikut meningkatkan kualitas kopi di dalam negeri. Padahal tugas utama BI tidak ada sangkut pautnya dengan kopi.
ADVERTISEMENT
Direktur Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI, Bandoe Widiarto, mengakui tugas utama BI menjaga stabilitas rupiah sampai inflasi. Namun, kata dia, kopi bisa mempengaruhi tugas Bank Indonesia menjaga stabilitas tersebut.
"Di sinilah sebenarnya keyword-nya adalah menjaga nilai tukar rupiah. Dengan kopi ini diharapkan menjadi salah satu komoditas yang bisa mendatangkan devisa, kopi ini bisa diekspor dan lain-lain sehingga pada akhirnya bisa memperkuat cadangan devisa,” kata Bandoe saat webinar yang diselenggarakan Kemendag, Rabu (5/8).
Untuk itu, Bandoe mengungkapkan pihaknya juga mendukung peningkatan UMKM khususnya yang bergerak di kopi. Langkah yang dilakukan BI tidak melulu memberikan modal uang, tapi juga asistensi.
Bandoe merasa langkah yang disiapkan BI bisa membuat UMKM kopi meningkatkan kualitasnya. Sehingga diharapkan bisa berdampak ke ekspor.
Petani menunjukkan biji kopi robusta yang baru dipetik di Kawasan Kaki Gunung Galunggung, Kampung Ciakar, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Foto: Adeng Bustomi/ANTARA FOTO
"Langkah-langkah yang kami lakukan adalah dengan melakukan kegiatan on boarding dan lain-lain, termasuk bagaimana peningkatan kapasitas, penjualan," ujar Bandoe.
ADVERTISEMENT
Fasilitas terkait akses pasar hingga promosi ke luar negeri juga dilakukan BI ke UMKM tersebut. Bandoe menjelaskan pendampingan yang dilakukan ke komoditas kopi juga memaksimalkan kantor cabang yang ada agar semakin maksimal jangkauannya.
"Kami tahu BI tak punya kompetensi untuk pengembangan kopi, tapi kami punya infrastruktur pendukung sehingga kami biasanya akan bekerja sama dengan ahlinya bagaimana mengembangkan kopi, bagaimana menanamnya dan lain-lain, kita mengajak (ahli)," katanya.