Bank Indonesia Fokus Stabilkan Kurs di Tengah Tekanan Global

7 April 2025 13:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menyusun yang dolar AS dan rupiah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Jumat (21/2). Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menyusun yang dolar AS dan rupiah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Jumat (21/2). Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
ADVERTISEMENT
Guna stabilisasi nilai tukar rupiah dari tingginya tekanan global, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Senin (7/4), memutuskan untuk melakukan intervensi di pasar off-shore (Non Deliverable Forward/NDF).
ADVERTISEMENT
Kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan oleh pemerintah Amerika Serikat pada 2 April 2025, serta langkah balasan berupa tarif retaliasi dari pemerintah China pada 4 April 2025, telah memicu gejolak di pasar keuangan global.
Kondisi tersebut turut menyebabkan arus keluar modal dan tekanan pelemahan nilai tukar yang signifikan di banyak negara, terutama di negara-negara emerging market.
Tekanan terhadap nilai tukar Rupiah mulai terlihat di pasar luar negeri (Non Deliverable Forward/NDF) saat pasar domestik masih tutup karena libur panjang Idulfitri 1446 H, berdasarkan keterangan tertulis, Senin (7/4).
Intervensi di pasar off-shore (Non Deliverable Forward / NDF) dilakukan Bank Indonesia secara berkesinambungan di pasar Asia, Eropa, dan New York. Bank Indonesia juga akan melakukan intervensi secara agresif di pasar domestik sejak awal pembukaan tanggal 8 April 2025 dengan intervensi di pasar valas (Spot dan DNDF) serta pembelian SBN di pasar sekunder.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Bank Indonesia akan mengoptimalkan penggunaan instrumen likuiditas Rupiah guna menjamin ketersediaan likuiditas di pasar uang dan sektor perbankan dalam negeri.
Seluruh rangkaian ini bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah serta mempertahankan kepercayaan investor dan pelaku pasar terhadap perekonomian Indonesia.
Sebelumnya, rupiah sempat anjlok anjlok ke level terburuk, Rp 17.217 per Dolar AS pada Senin (7/4) pukul 09:16 WIB atau pukul 22:16 waktu New York, Minggu (6/4).
Posisi rupiah di level tersebut bertahan sekitar 1 menit dan kini rupiah berada di posisi Rp 16.989 per Dolar AS pukul 12.57 WIB.
Kondisi nilai tukar rupiah saat ini telah melebihi titik terlemah dalam sejarah, yaitu level krisis ekonomi 1998 ketika rupiah sempat terperosok hingga Rp 16.800 per Dolar AS.
ADVERTISEMENT