Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Bank Indonesia: Jumlah SBN yang Dimiliki Perbankan Capai Rp 1.300 Triliun
29 Mei 2023 18:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, mengungkapkan aset Surat Berharga Negara (SBN) yang dimiliki perbankan mencapai Rp 1.300 triliun. Jumlah tersebut merupakan 24 persen dari total SBN yang beredar.
ADVERTISEMENT
"Sebagai informasi, saat ini SBN yang dimiliki perbankan mencapai 24 persen dari total sbn outstanding. Atau sekitar Rp 1.300 triliun SBN yang dimiliki perbankan dan hampir semua bank memiliki SBN," kata Destry dalam acara penandatangan Induk Repo Secara Bersama dan Sosialisasi Transaksi Repo, Senin (29/5).
Pengembangan Surat Berharga Negara sebagai jaminan perjanjian pinjaman memiliki peran penting dalam industri perbankan. Salah satunya dalam proses transaksi Repo yang dilakukan menggunakan surat utang.
Bank Indonesia baru saja melakukan penandatanganan Induk Repo bersama 76 perbankan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penandatangan tersebut diwakili oleh 10 Bank, yakni Mandiri, BCA, BNI, BRI, BPD Jatim, BTN, OCBC NISP, Bank Raya, Bank Neo, dan Bank Capital.
Destry mengungkapkan jumlah Transaksi Repo terus mengalami peningkatan. Hingga 2023, secara year-to-year rata-rata harian transaksi Repo mencapai Rp 11,4 triliun atau meningkat 57 persen dibanding tahun sebelumnya. Angka ini jauh dari kondisi sebelum pandemi, di mana rata-rata transaksi harian Repo hanya mencapai Rp 700 miliar - Rp 800 miliar per hari.
Selain itu, jumlah pelaku Repo juga naik dari 12 bank di 2019 menjadi 34 bank di 2023. Destry mengungkapkan, peningkatan tersebut membuktikan bahwa perbankan yang melakukan Repo bukanlah pihak yang sedang kesulitan likuiditas.
ADVERTISEMENT
Ia menekankan transaksi Repo lebih aman dibandingkan dengan call money yang sifatnya uncollateralized. Pelaku transaksi Repo didominasi oleh Bank BUMN yang diikuti bank swasta dan BPD.
Destry berharap dengan adanya penandatangan kontrak ini, transaksi Repo mengalami peningkatan hingga 30 persen. Destry mengatakan pasar Repo terus mengalami peningkatan dari rata-rata sebanyak 13 di 2020 menjadi 34 bank di 2023.
Berdasarkan data Bank Indonesia, jumlah kontrak Repo sudah mencapai 276 kontrak. Sehingga, dengan adanya penandatangan perjanjian oleh 76 perbankan diharapkan dapat meningkat hingga 1.000 kontrak Repo.