Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bank Indonesia Pertahankan BI Rate 6,25 Persen di Juni 2024
20 Juni 2024 14:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25 persen di bulan Juni 2024. Selain itu, BI juga menahan suku bunga deposit facility di level 5,5 persen dan lending facility 7 persen.
ADVERTISEMENT
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 19-20 Juni 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 6,25 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Kamis (20/6).
Keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter pro-stability, yaitu sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025, termasuk efektivitas dalam menjaga aliran masuk modal asing dan stabilitas nilai tukar rupiah.
BI menahan suku bunga acua di level 6,25 persen sejak April 2024. Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, sebelumnya memperkirakan BI akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen sampai Desember 2024.
Prediksinya itu didasari atas penilaian ekonomi Indonesia yang diperkirakan masih cukup resilien menghadapi gejolak global.
ADVERTISEMENT
"Suku bunga acuan belum akan turun dalam waktu dekat. Mungkin antara November atau Desember 2024," kata Andry dalam acara Mandiri Macro and Market Brief - Thriving Through Transition secara virtual, Selasa (14/5).
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memproyeksikan BI akan menahan suku bunga acuan ini melihat kondisi inflasi yang tetap terkendali, serta posisi cadangan devisa dan prospek keseimbangan eksternal yang masih dapat dikelola.
"BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan BI rate di level 6,25 persen pada RDG bulan Juni mengingat suku bunga acuan di level 6,25 persen saat ini masih konsisten untuk menjangkar ekspektasi inflasi serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," kata Josua kepada kumparan, Kamis (20/6).