Bank Indonesia Sebut Penggeledahan KPK Pengaruhi Pergerakan Rupiah

18 Desember 2024 17:36 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyimak pertanyaan wartawan dalam acara konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (18/12/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyimak pertanyaan wartawan dalam acara konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (18/12/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengakui penggeledahan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Kantor Pusat Bank Indonesia berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar rupiah. Penggeledahan ini dilakukan terkait dengan kasus dugaan korupsi penggunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 3 poin atau 0,02 persen di level Rp 16.097 per dolar Amerika Serikat (USD).
"Segala berita akan berpengaruh terhadap kondisi pasar, termasuk nilai tukar rupiah," kata Perry dalam konferensi di kantornya, Rabu (18/12).
Perry menegaskan, BI berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Hal ini dilakukan melalui intervensi hingga pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
"BI tetap berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. melalui intervensi, melalui pembelian SBN di pasar sekunder dan langkah lain seperti SRBI," tegasnya.
Di samping itu, Perry juga membenarkan bahwa pada Senin malam, 16 Desember 2024, KPK telah mendatangi kantor Bank Indonesia. Kedatangan ini jelasnya, untuk melengkapi penyelidikan terkait penyalahgunaan dana CSR.
ADVERTISEMENT
"Kedatangan tersebut KPK, informasi yang kami terima membawa dokumen-dokumen yang terkait dengan CSR tadi," pungkasnya.