Bank Mandiri Bidik Potensi Proyek di IKN untuk Tingkatkan Pembiayaan Hijau

30 April 2024 17:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Foto: Bank Mandiri
zoom-in-whitePerbesar
Gedung PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Foto: Bank Mandiri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membidik potensi penyaluran kredit pada proyek-proyek di IKN untuk meningkatkan sustainable portfolio, terutama pembiayaan hijau perusahaan.
ADVERTISEMENT
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar, mengatakan hingga kuartal I 2024 Bank Mandiri memiliki sustainable portfolio sebesar Rp 264 triliun atau tumbuh sebesar 14 persen secara tahunan (yoy).
Dalam sustainable portfolio ini, kata dia, relatif seimbang antara portofolio hijau dan sosial, yaitu portofolio hijau senilai Rp 130 triliun atau 11,7 persen dari total pinjaman Bank Mandiri, sedangkan portofolio senilai Rp 134 triliun atau 12 persen dari total pinjaman.
Alexandra mengatakan, perusahaan melihat banyak potensi pembiayaan proyek hijau di Indonesia baik itu di sektor energi, perumahan, transportasi, hingga infrastruktur.
"Apalagi kami sama-sama memahami adanya rencana pembangunan yang sedang berlangsung di IKN. Tentunya Bank Mandiri siap mendukung penuh proyek-proyek dimaksud dan memastikan Bank Mandiri dapat menjadi bagian dari pembangunan tersebut," katanya saat konferensi pers, Selasa (30/4).
ADVERTISEMENT
Alexandra mengatakan, pertumbuhan sustainable portofolio Bank Mandiri didominasi oleh sektor sustainable agriculture yang tumbuh sebesar 13,8 persen (yoy) kemudian renewable energi tumbuh sebesar 12,8 persen (yoy), green building tumbuh 100 persen, eco-efisien product tumbuh 45,5 persen (yoy), dan clean transportation tumbuh 27,9 persen (yoy).
Jajaran Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di paparan publik laporan keuangan kuartal I 2024, Selasa (30/4/2024). Foto: Dok. Bank Mandiri
Secara total, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 19,1 persen (yoy). Hingga akhir Maret 2024, kredit segmen wholesale perseroan berhasil tumbuh 25,2 persen (yoy) mencapai Rp 751 triliun dan kredit ritel tumbuh 10,9 persen (yoy) menjadi Rp 363 triliun.
Sementara itu, rasio non-performing loan (NPL) Gross bank only juga terus terjaga hingga ke level 1,02 persen per Maret 2024, turun 68 basis poin (bps) dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 1,7 persen.
ADVERTISEMENT
Dengan pencapaian tersebut, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 12,7 triliun di kuartal I 2024. Perusahaan juga mencatatkan kenaikan kredit industri secara tahunan tumbuh sebesar 12,4 persen pada akhir Maret 2024.
Perusahaan menargetkan pertumbuhan kredit di tahun 2024 ini masih terjaga di kisaran 13-15 persen, meskipun ada pengetatan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang memengaruhi likuiditas perbankan.