Bank Mandiri Nilai Keputusan BI Naikkan Suku Bunga Tepat Jaga Keuangan RI

Gedung Bank Mandiri. Foto: Dok. Istimewa

Bank Mandiri angkat bicara memandang langkah Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan jadi 6,25 persen.

Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman melihat ini merupakan langkah BI untuk tetap memastikan kestabilan perekonomian dan pasar keuangan dalam negeri. Lantaran situasi global tengah ada dalam ketidakpastian.

“Kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan BI Rate menurut kami merupakan langkah pre-emptive dan ahead the curve Bank Sentral untuk memastikan stabilitas ekonomi dan pasar keuangan tetap terjaga di tengah risiko global yang meningkat,” kata Ali dalam keterangannya pada Rabu (24/3).

Risiko global yang dimaksud oleh Ali, termasuk memanasnya hubungan Iran-Israel baru-baru ini, juga mengenai kemunduran proyeksi penurunan suku bunga Amerika atau Fed Fund Rate (FFR).

Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampikan laporan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2024 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (30/1/2024). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

“Dalam hal ini, kami menilai terjaganya stabilitas keuangan sangat penting bagi sektor keuangan khususnya perbankan dan ekonomi secara makro agar dapat menerapkan strategi yang lebih baik dan prudent, di tengah berbagai ketidakpastian dan fluktuasi global,” jelas Ali.

Sebelumnya Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps atau 0,25 persen menjadi 6,25 persen di bulan April 2024. Selain itu, BI juga menaikkan suku bunga deposit facility 25 bps di level 5,5 persen dan lending facility 25 bps menjadi 7 persen.