Bank Mandiri Olah Limbah Kopi Jadi Produk Bernilai Ekonomi

28 September 2024 20:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bank Mandiri menjalankan program Mandiri Lingkar Hijau untuk mengolah limbah kopi menjadi produk yang bernilai ekonomi. Foto: dok Mandiri
zoom-in-whitePerbesar
Bank Mandiri menjalankan program Mandiri Lingkar Hijau untuk mengolah limbah kopi menjadi produk yang bernilai ekonomi. Foto: dok Mandiri
ADVERTISEMENT
Bank Mandiri menjalankan program Mandiri Lingkar Hijau untuk mengolah limbah kopi menjadi produk yang bernilai ekonomi. Selain mengentaskan masalah limbah, kegiatan ini diarahkan juga untuk memberdayakan masyarakat lokal.
ADVERTISEMENT
Kegiatan Mandiri Lingkar Hijau bekerja sama dengan Bell Living Lab. Perusahaan pengolah limbah cangkang biji kopi asal Bandung, Jawa Barat ini merupakan best of the best di Wirausaha Muda Mandiri 2023.
Bank Mandiri dan Bell Living Lab akan melakukan pengumpulan limbah, riset, pengolahan, pelatihan, hingga pemasaran produk. Rangkaian kegiatan ini akan berjalan sampai September 2025, dengan target mampu mengoleksi hingga 2,5 ton ampas kopi setiap bulannya dan 2 ton per musim untuk pengolahan kulit kopi.
Terlebih data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke-4 di dunia, dengan produksi sebesar 774.960 ton pada 2022. Limbah kopi memiliki kandungan karbon sebesar 54,5 persen yang dapat berkontribusi pada peningkatan pelepasan CO2 dan Metana ke bumi.
ADVERTISEMENT
Hal ini dapat dicegah dengan melakukan pengelolaan limbah dan pemanfaatan hasil sisa dari produksi kopi.
Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman mengatakan, seluruh kegiatan Mandiri Lingkar Hijau akan merangkul kelompok tani, kedai-kedai kopi, hingga pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK). Dalam kegiatan ini, limbah kopi yang berasal dari coffee shop dan kelompok tani kopi dikumpulkan.
Kemudian akan diproses menjadi beberapa jenis material yaitu M-Tex Coffee Leather, Kalpa Panels dan Coffee Board. Limbah yang telah dikonversi menjadi produk akhir seperti fashion berupa sepatu, lanyard, dompet, dan furniture berupa kursi serta meja.
Produk-produk tersebut lalu dipasarkan melalui display di coffee shop juga dipamerkan pada berbagai kegiatan expo Lainnya.
“Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah Kelompok Tani Pasir Jirak Kahuripan II, lebih dari 35 kedai kopi yang tersebar di Bandung, serta murid-murid SMK 14 Bandung,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kebermanfaatan produk olahan limbah kopi ini, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat serta pengetahuan petani kopi tentang potensi yang bisa dikembangkan dari limbah kopi, di luar dari pemanfaatan bijinya, seperti bahan alternatif kulit di industri fesyen.
Menurut Ali, pengolahan limbah kopi Indonesia harus dikembangkan sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Terlebih, Indonesia notabene produsen kopi terbesar kelima di dunia, memproduksi 756,1 ribu ton biji kopi pada 2023.
“Limbah kopi diketahui memiliki kandungan karbon sebesar 54,5 persen, sehingga berpotensi melepas lebih banyak karbon dioksida dan metana ke permukaan bumi. Pengelolaan dan pengolahan limbah dari produksi kopi mampu mengurangi potensi emisi,“ kata Ali.
Selain itu, pengembangan produk dari limbah kopi berpeluang memberikan dampak ekonomi positif yang berkelanjutan. Pertama, penyerapan limbah kopi yang dilakukan dapat memberikan pendapatan tambahan pada petani kopi.
ADVERTISEMENT
Terdapat potensi peningkatan pendapatan dari proses pengolahan ini hingga 5-10 persen, di mana pembelian limbah kulit kopi dibanderol seharga Rp 10.000 per kg. Sedangkan upah jasa pengupasan dengan menggunakan pulping machine dihargai sebesar Rp 1.000 per kg pengolahan.
“Selanjutnya, pelatihan pengolahan limbah memberikan keterampilan baru kepada siswa SMK, pemilik kedai kopi dan para petani kopi. Alhasil dapat membuka lapangan pekerjaan, terlebih lagi pekerjaan hijau atau green jobs,” ucap Ali.
Program Mandiri Lingkar Hijau ini adalah bagian dari kampanye Mandiri Looping For Life, sebuah kampanye besar bank Mandiri dalam hal mengurangi sekaligus menambah manfaat dari limbah, baik itu limbah organik dan anorganik.
Mandiri Looping For Life sudah dimulai sejak awal tahun ini, dimulai dari inisiatif pembuatan seragam bahan kain daur ulang untuk Bank Mandiri cabang Singapura, serta topi dari kain daur ulang untuk pemenang Mandiri Jogja Marathon 2024, dan program-program besar lain ke depannya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan Mandiri Mandiri Looping For Life adalah upaya mewujudkan visi Bank Mandiri sebagai Indonesia’s Sustainability Champion. Inisiatif daur ulang ini sejalan dengan kerangka ESG yang ditetapkan oleh Bank Mandiri, terutama pilar Sustainability Beyond Banking yang mencakup pencapaian Sustainable Development Goals dan pembentukan ekosistem bisnis berkelanjutan.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio