Bank Mandiri Perkuat Transformasi Digital dan Efisiensi Biaya hingga 2025

29 April 2025 20:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Mandiri. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Mandiri. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus memperkuat transformasi digital secara menyeluruh di tengah tantangan ekonomi global dan persaingan digital perbankan yang semakin ketat.
ADVERTISEMENT
Upaya ini dibarengi dengan berbagai inisiatif efisiensi biaya operasional yang ditargetkan berjalan berkelanjutan hingga tahun 2025.
Direktur Operation Bank Mandiri, Tony Eko Boy Subari, mengatakan transformasi digital bukan hanya menjadi pendorong pertumbuhan bisnis, tetapi juga kunci untuk menciptakan efisiensi struktural. Menurutnya, proses transformasi mencakup perombakan menyeluruh dari lini depan (front-end) hingga belakang (back-end), melalui otomatisasi dan digitalisasi proses kerja.
Ia menambahkan, efisiensi biaya operasional akan terus didorong secara konsisten sepanjang 2025. Selain efisiensi, Bank Mandiri juga mengembangkan pendekatan strategis berbasis nilai tambah dengan fokus pada optimalisasi pekerjaan yang memberikan dampak langsung terhadap produktivitas dan kualitas layanan.
Transformasi digital juga menyasar penguatan proses kerja dengan memanfaatkan teknologi, seperti otomatisasi dan revisi proses yang berdampak pada percepatan operasional serta efisiensi biaya.
ADVERTISEMENT
Meski digitalisasi menjadi pilar utama, Bank Mandiri tetap memandang penting keberadaan jaringan fisik. Kantor cabang akan dimaksimalkan melalui format baru yang lebih fleksibel dan adaptif terhadap kebutuhan nasabah, sebagai titik layanan dan konsultasi.
Bank Mandiri tengah mengubah konsep kantor cabang menjadi pusat solusi dan pengalaman (solution and experience center) yang tidak hanya menyediakan transaksi, tetapi juga konsultasi dan nilai tambah. Sinergi antara layanan daring dan luring disebut menjadi kunci untuk menghadirkan pengalaman perbankan yang lancar.
Bank Mandiri mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 13,2 triliun hingga Maret 2025, tumbuh 3,9 persen secara tahunan (year-on-year/YoY). Kinerja ini mencerminkan efektivitas strategi digital dan efisiensi biaya yang dijalankan perseroan.
Total kredit konsolidasi tercatat sebesar Rp 1.672 triliun, tumbuh 16,5 persen YoY. Kredit korporasi tumbuh 20 persen menjadi Rp 608 triliun, kredit komersial naik 21,4 persen menjadi Rp 296 triliun, dan kredit UMKM naik sebesar Rp 11 triliun menjadi Rp 136 triliun.
ADVERTISEMENT
Transformasi digital melalui Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri juga menunjukkan hasil positif. Livin’ mencatat 1,1 miliar transaksi dengan nilai Rp 1.070 triliun, masing-masing tumbuh 30 persen dan 16 persen YoY. Kopra mencatat 349 juta transaksi dengan nilai Rp 6.000 triliun, tumbuh 23 persen YoY.
Total volume transaksi digital Bank Mandiri mencapai Rp 7.066 triliun hingga Maret 2025, naik 21,9 persen secara tahunan. Sementara itu, rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio/CIR) terjaga di level 38,2 persen, menunjukkan efisiensi yang terus meningkat.
Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) konsolidasi tercatat sebesar Rp 1.748 triliun, tumbuh 11,2 persen YoY, dengan dana murah tumbuh 8,89 persen. Komposisi dana murah secara bank only mencapai 77,1 persen.
ADVERTISEMENT