Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Bank Mandiri Raih Dana Rp 13,188 T dari Global Bond, Oversubscription 3,5 Kali
20 Maret 2025 17:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Bank Mandiri berhasil meraih pendanaan senilai USD 800 juta atau Rp 13,188 triliun (kurs 16.485) penerbitan surat utang global (Global Bond). Penerbitan ini merupakan bagian dari Program Euro Medium Term Note (EMTN) Bank Mandiri senilai total USD 4 miliar atau Rp 65,94 triliun yang dilakukan dengan skema Regulation S.
ADVERTISEMENT
Transaksi ini sekaligus menandai kembalinya Bank Mandiri ke pasar surat utang internasional sejak terakhir kali menerbitkan obligasi pada 2023.
Penerbitan Global Bond Bank Mandiri mencatat kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 3,5 kali lipat selama proses bookbuilding dari total nilai yang ditawarkan. Surat utang ini memiliki tenor tiga tahun dengan kupon sebesar 4,90 persen dan tercatat di Singapore Exchange.
Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Eka Fitria menjelaskan transaksi ini menjadi penerbitan surat utang dalam denominasi dolar AS dengan nilai terbesar yang pernah dilakukan oleh perbankan nasional.
"Dana hasil dari penerbitan surat utang tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (20/3).
Selain itu, surat utang ini diterbitkan dengan spread paling rendah sepanjang sejarah penerbitan Global Bond Bank Mandiri, yakni sebesar 113 basis poin (bps) di atas US Treasury (UST) 3 tahun.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan ini merupakan pencapaian serta bukti bahwa investor memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap kinerja Bank Mandiri, serta keyakinan atas stabilitas dan potensi pertumbuhan Bank Mandiri ke depannya bahkan di tengah ketidakpastian pasar global dan domestik.
Sentimen positif investor juga tercermin dari rating yang diberikan untuk surat utang ini dengan Moody's menetapkan rating Baa2 dan S&P memberikan rating BBB. Investor yang membeli surat utang ini didominasi oleh fund manager dan asset manager sebesar 79 persen dari total alokasi penerbitan, bank dan lembaga keuangan 13 persen, perusahaan asuransi 4 persen, sovereign wealth fund/sektor publik 3 persen, serta private banks dan korporasi 1 persen.
Investor asal Asia mendominasi penyerapan surat utang ini dengan kontribusi sebesar 75 persen, sedangkan sisanya sebesar 25 persen berasal dari kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA). Dalam transaksi ini, HSBC, J.P. Morgan, Mandiri Securities, dan MUFG turut bertindak sebagai Joint Bookrunners dan Joint Lead Managers.
ADVERTISEMENT