Bank Mandiri Sepakat Stock Split Saham Rasio 1:2, Ini Alasannya

14 Maret 2023 17:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Selasa (14/3/2023). Foto: Dok. Bank Mandiri
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Selasa (14/3/2023). Foto: Dok. Bank Mandiri
ADVERTISEMENT
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari Selasa (14/3). Pemegang saham Bank Mandiri menyetujui pelaksanaan pemecahan saham (stock split) perseroan dengan rasio 1:2.
ADVERTISEMENT
Adapun saat ini saham Bank Mandiri diperdagangakan di level 9.925 per lembarnya berdasarkan penutupan Selasa (14/3). Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, keputusan tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Aksi korporasi ini lanjut Darmawan, juga merupakan bentuk upaya Bank Mandiri dalam memperluas distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham BMRI, sehingga mampu mencapai trading range yang optimal guna menjangkau berbagai lapisan investor.
Sementara itu, sesuai dengan keterbukaan informasi yang telah disampaikan pada 3 Februari 2023 lalu, pelaksanaan stock split akan dilaksanakan paling lambat 30 hari setelah pelaksanaan RUPS Tahunan.
“Keputusan pemecahan saham ini tentunya telah melalui proses dan kajian yang mendalam untuk turut meningkatkan minat investasi, dan pada saat yang sama, juga meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air, sejalan dengan komitmen Bank Mandiri,” ujar Darmawan dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/3).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan prospektus perusahaan, Pemecahan Nilai Nominal Saham diusulkan dengan rasio 1:2 atau satu saham lama dengan nilai nominal Rp 250 per saham menjadi dua saham dengan nilai nominal Rp 125 per saham, di mana untuk saham Seri A Dwiwarna akan tetap dipertahankan satu saham dan sisanya akan diperhitungkan menambah saham Seri B milik Negara Republik Indonesia.
Tak hanya itu, hasil RUPST Bank Mandiri juga sepakat menetapkan 60 persen dari laba bersih konsolidasi 2022 atau sekitar Rp 24,7 triliun sebagai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham (dividen payout ratio). Dari nilai tersebut, besaran dividen per lembar saham atau dividen per share Bank Mandiri yakni mencapai kisaran Rp 529,34.
Darmawan mengatakan, besaran dividen per share Bank Mandiri tersebut naik 46,8 persen jika dibandingkan dengan periode setahun sebelumnya yang senilai Rp 360,64 per lembar saham. Adapun, dari nilai tersebut dividen kepada Negara Republik Indonesia atas kepemilikan sebesar 52 persen saham Bank Mandiri atau senilai Rp 12,84 triliun akan disetorkan kepada rekening kas umum negara, naik 46,7 persen dari posisi tahun lalu.
ADVERTISEMENT