news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Bank Mandiri Tebar Dividen Rp 43,5 Triliun atau Rp 466 per Saham

25 Maret 2025 15:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Bank Mandiri. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Bank Mandiri. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memutuskan membagikan 78 persen dari laba tahun buku 2024 atau senilai Rp 43,5 triliun. Artinya, setiap investor akan mendapatkan dividen senilai Rp 466,18 per saham.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, 22 persen dari laba bersih atau Rp 12,27 triliun digunakan sebagai laba ditahan.
Bank Mandiri membukukan laba bersih secara konsolidasi sepanjang tahun 2024 senilai Rp 55,8 triliun (setelah pajak dan minority interest), naik sekitar 1,31 persen.
Perusahaan mencatat pendapatan bunga bersih di tahun 2024 Rp 102 triliun atau naik 6,12 persen (yoy), kemudian pendapatan non bunga sebesar Rp 42,3 triliun atau tumbuh 4,12 persen (yoy), dan PPOP sebesar Rp 88 triliun atau tumbuh 3,77 persen.
Kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri turut mengalami pertumbuhan yang solid, didukung oleh peningkatan dana murah atau Current Account Savings Account (CASA).
Hingga akhir 2024, DPK Bank Mandiri tercatat tumbuh sebesar 7,73 persen (yoy) menjadi Rp 1.699 triliun, didorong oleh kenaikan signifikan pada segmen giro dan tabungan.
Gedung Bank Mandiri. Foto: Bank Mandiri
Porsi CASA mencapai 80,3 persen dari total DPK, mencerminkan efektivitas strategi perseroan dalam mengoptimalkan pendanaan berbasis dana murah.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan CASA tersebut terutama didorong oleh peningkatan tabungan yang tumbuh 13,4 persen (yoy) menjadi Rp 665 triliun, serta giro yang mengalami ekspansi sebesar 3,6 persen (yoy) menjadi Rp 606 triliun.
Sementara itu, Bank Mandiri juga mencatatkan realisasi penyaluran kredit sepanjang tahun 2024, sebesar Rp 1.670,55 triliun, tumbuh 19,5 persen (yoy). Penyaluran kredit di segmen korporasi tetap menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan mencapai 25,5 persen secara tahunan, menjadi Rp 913,3 triliun pada akhir tahun 2024.