Bank Ramai Sediakan Paylater, Bagaimana Bisnis Kartu Kredit?

8 Juli 2024 14:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi paylater. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi paylater. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Industri perbankan kian ramai masuk ke bisnis Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater. Terbaru ada PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna), PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang akan meluncurkan metode bayar nanti tersebut.
ADVERTISEMENT
Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan, dengan semakin ramainya bank memasuki bisnis paylater, akan mengancam pebisnis lama yang bergerak di bidang kartu kredit.
Trioksa melihat persaingan bisnis paylater ini akan semakin ketat ke depannya, seiring dengan masuknya bank besar ke bisnis ini. Di samping itu, fenomena ini berpotensi akan mendorong industri keuangan untuk melakukan kolaborasi.
"Tentu, bila semakin banyak masyarakat menggunakan paylater. Kolaborasi dapat dilakukan dengan e-commerce sehingga terdapat hubungan mutualisme di antara industri keuangan dan e-commerce," katanya.
Ilustrasi membayar cicilan kartu kredit. Foto: Shutter Stock
Sementara itu, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda memandang ramainya perbankan masuki bisnis paylater karena memiliki pasar yang menarik.
Bisnis paylater ke depan akan terdorong dari konsumsi leisure masyarakat yang terus meningkat. Konsumsi leisure ini berkaitan dengan konsumsi gadget, hotel, dan transportasi.
ADVERTISEMENT
"Jika melihat data ke belakang, pertumbuhan konsumsi leisure ini lebih cepat dibandingkan dengan konsumsi nonleisure. Pengeluaran masyarakat untuk leisure akan semakin tinggi, terutama untuk gen Milenial dan Z," ujar Huda.
Sementara sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tumbuh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional. Konsumsi pembiayaan pun akhirnya berubah dari konvensional ke berbasis TIK, salah satunya paylater.
"Maka, saya masih melihat pertumbuhannya akan cukup positif ke depan. Terutama untuk paylater yang terhubung dengan layanan digital, saya rasa mereka akan lebih unggul dibandingkan dengan lainnya," kata Huda.
"Jika perbankan mampu terhubung dengan layanan digital seperti e-commerce ataupun OTA (online travel agent), saya rasa bisa lebih unggul. Kemudian faktor keamanan data dan sistem scoring yang lebih bagus akan membuat paylater semakin kuat dan jauh dari masalah," ujarnya.
Ilustrasi belanja menggunakan kartu kredit. Foto: Shutterstock
Bank Sampoerna berencana akan meluncurkan layanan paylater pada kuartal III tahun ini. Perseroan sedang menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjalankan bisnis paylater. Lending and Fintech Product & Partnership Head, Oktavia Laksmi Wardani mengatakan, dengan meluncurkan produk layanan paylater, tentunya membuka peluang jumlah pengguna Bank Sampoerna akan lebih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, pihaknya telah mengetahui risiko yang akan didapatkan perseroan ketika meluncurkan layanan bayar nanti tersebut. Salah satunya yaitu risiko kredit macet atau non performing loan (NPL) yang tinggi.
"Kita memastikan bahwa Bank Sampoerna itu memitigasi apa pun itu risiko ke depan yang sudah terjadi sekarang itu," ujarnya.
Sedangkan BNI sedang mengembangkan produk BNPL dengan menggandeng pihak ketiga yaitu Shopee PayLater. Dengan kerja sama tersebut, BNI melakukan proses penyaluran dana (disburse) kepada nasabah Shopee.
Pengunjung menunjukkan aplikasi m-banking wondr by BNI saat mengunjungi Wondrfest BNI di GBK, Jumat (5/7/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
“Istilahnya mereka bisa melakukan fasilitas BNPL Shopee PayLater, nah itu kerja sama ama kita dan kita disburse atau kit terhadap nasabahnya Shopee jadi kerja sama BNPL ada dua, kita sendiri atau kita kerja sama sama external party nah ini pendekatan kita adalah dengan channeling,” ujar Direktur Technology and Operations BNI, Toto Prasetio pada Jumat (5/7).
ADVERTISEMENT
Sementara Bank CIMB Niaga bakal meluncurkan fitur paylater di aplikasi OCTO Mobile pada Juli 2024. Sebelumnya, fitur paylater ini ditargetkan akan meluncur pada April 2024. Namun karena ada libur panjang pada bulan April, maka peluncuran fitur paylater ini mundur dari target awal.