Bank Raya Cetak Laba Rp 20 Miliar Sepanjang Semester I 2024, Naik 115,9 Persen

25 Juli 2024 16:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Raya. Foto: Bank Raya
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Raya. Foto: Bank Raya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) berhasil mendapatkan laba bersih senilai Rp 20 miliar hingga Juni 2024. Angka ini meningkat 115,9 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia, mengatakan pihaknya terus melakukan eksplorasi ke sektor ekonomi dan segmen bisnis yang memiliki prospek menjanjikan untuk menumbuhkan bisnis digital perseroan.
"Pertumbuhan laba ini mencerminkan prospek kinerja perusahaan ke depan akan terus membaik, yang ditopang oleh kinerja yang solid melalui ekspansi bisnis, perbaikan kualitas aset, serta transformasi model bisnis dengan peralihan portofolio kredit ke digital," kata Ida dalam keterangan resmi, Kamis (25/7).
Sementara itu, Bank Raya berhasil mencatatkan total kredit senilai Rp 6,8 triliun, naik 12,1 persen yoy. Pertumbuhan tersebut turut menopang pertumbuhan total aset Bank Raya di kuartal II 2024 menjadi sebesar Rp 13,1 triliun atau tumbuh 9,0 persen yoy.
Adapun penyaluran kredit digital selama semester I 2024 mencapai Rp 8,1 triliun, tumbuh 60,3 persen yoy, sehingga mendorong pertumbuhan signifikan outstanding kredit digital Bank Raya sebesar 81,5 persen (yoy) mencapai Rp 1,5 triliun.
ADVERTISEMENT
Pencapaian kinerja Bank Raya yang terus bertumbuh tercermin dari rasio profitabilitas dan efisiensi Bank Raya yang juga terus menunjukkan perbaikan.
Hal ini tercermin dari perbaikan rasio NIM pada Kuartal II 2024 sebesar 4,31 persen dari sebelumnya 3,53 persen, serta rasio Cost to Income Ratio (CIR) pada Kuartal II 2024 yang membaik menjadi 52,44 persen dari sebelumnya 82,95 persen.
Ilustrasi Bank Raya. Foto: Bank Raya
Pertumbuhan kredit diikuti dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 8,7 triliun atau tumbuh 5,7 persen yoy.
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh pertumbuhan Giro sebesar 55,4 persen yoy menjadi Rp 772 miliar. Sementara tabungan menjadi Rp 1,5 Triliun atau tumbuh 5,1 persen yoy. Sedangkan Deposito menjadi Rp 6,3 triliun, naik 1,9 persen yoy.
ADVERTISEMENT
Ida mengatakan, pertumbuhan dana murah terus digenjot terutama dari pertumbuhan Digital Saving yang tumbuh sebesar 22,3 persen yoy.
"Pertumbuhan digital saving menunjukkan bahwa produk digital saving Bank Raya yang didukung dengan fitur yang mudah telah mampu menjawab kebutuhan para nasabah dalam bertransaksi perbankan digital sehari-hari," ujarnya.
Pertumbuhan dana murah tersebut mendorong peningkatan rasio CASA Bank Raya pada Kuartal II 2024 menjadi 26,8 persen dari sebelumnya 24,0 persen di Kuartal II 2023.
Pertumbuhan dari sisi Kredit yang berhasil diimbangi dengan pertumbuhan dari sisi Dana Pihak Ketiga membuat kondisi likuiditas Bank Raya tetap terjaga, tercatat Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Raya pada Kuartal II 2024 sebesar 78,25 persen dari sebelumnya sebesar 73,77 persen pada Kuartal II 2023.
ADVERTISEMENT
"Dari sisi permodalan, perseroan masih memiliki modal yang kuat terlihat dari rasio total CAR sebesar 40,84 persen, yang mayoritas merupakan modal Tier 1 yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis perseroan ke depan," kata Ida.