Bank Raya Raup Laba Bersih Rp 24,35 Miliar di 2023, Melesat 112 Persen

16 Maret 2024 13:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Raya. Foto: Bank Raya
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Raya. Foto: Bank Raya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Raya (Persero) Tbk (AGRO) mencatatkan laba bersih mencapai Rp 24,35 miliar sepanjang 2023. Angka tersebut tumbuh 112,47 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia, mengatakan pencapaian laba yang positif di antaranya ini didukung oleh adanya perbaikan efisiensi. Terlihat dari rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional atau BOPO yang membaik di tahun 2023 menjadi sebesar 90,51 persen dibandingkan tahun 2022.
"Selain itu dari sisi permodalan, perseroan masih memiliki modal yang kuat terlihat dari rasio Total Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 43,84 persen yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis perseroan ke depan," ujar Ida Bagus dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (16/3).
Perseroan juga berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang memadai, di mana rasio Loan To Deposit Ratio (LDR) tercatat sebesar 84,21 persen.
Tak hanya itu, anak usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) ini juga berhasil menyalurkan kredit digital senilai Rp 10,89 triliun selama 2023. Nilai tersebut tumbuh 93,08 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
Hal ini mendorong outstanding kredit bisnis digital Bank Raya mencapai Rp 1,26 triliun, tumbuh 37,42 persen yoy dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp 918 miliar. Di sisi lain, simpanan digital juga tumbuh signifikan sebesar 94,84 persen yoy menjadi sebesar Rp 1,2 triliun, dari sebelumnya senilai Rp 616 miliar.
Adapun pertumbuhan digital loan Pinang Flexi meningkat 169,14 persen yoy menjadi Rp 307 miliar, Pinang Dana Talangan tumbuh 95,14 persen yoy menjadi sebesar Rp334 miliar, Pinang Performa melesat 80,12 persen yoy atau menjadi Rp 49 miliar, dan Pinang Maxima berhasil naik 58,06 persen yoy menjadi Rp 252 miliar.
Bagus mengatakan, pertumbuhan ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang terjaga. Per akhir tahun 2023, rasio kredit macet non performing loan (NPL gross) terjaga di level 4,40 persen dan NPL Net sebesar 1,51 persen.
ADVERTISEMENT
"Dengan kondisi likuiditas dan permodalan yang memadai, serta bisnis digital yang semakin sehat dan berkualitas, perseroan masih memiliki ruang untuk bertumbuh lebih baik di tahun 2024," tutur Ida Bagus.