Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 62 Miliar Sepanjang 2023

17 April 2024 19:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Sampoerna.
 Foto: Bank Sampoerna
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Sampoerna. Foto: Bank Sampoerna
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 62 miliar pada 2023. Nilai tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan laba tahun 2022 yang tercatat di Rp 27 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, Henky Suryaputra, mengatakan selain didukung pendapatan bunga, kinerja positif itu juga dicapai dengan peningkatan pendapatan non-bunga dan pengelolaan kredit yang baik.
"Pendapatan non-bunga pada tahun 2023 mencapai Rp123 miliar, meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan yang diperoleh di tahun sebelumnya. Hal ini memiliki dampak yang signifikan terhadap pencapaian laba bersih," ujar Henky dalam keterangan resmi, Rabu (17/4).
Perseroan juga berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 11,4 triliun pada 2023. Nilai tersebut tumbuh 13,2 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Henky mengungkapkan peningkatan penyaluran kredit ini tentunya dimungkinkan berkat kepercayaan masyarakat yang menempatkan dananya di Bank Sampoerna.
“Di tahun 2023, total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 22,3 persen dibandingkan DPK pada akhir tahun sebelumnya menjadi Rp12,8 triliun," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Henky menjelaskan UMKM tetap menjadi fokus layanan utama Bank Sampoerna dengan sekitar 68 persen pinjaman dimanfaatkan oleh UMKM, termasuk 45 persen dari keseluruhan pinjaman secara langsung diberikan ke UMKM. Sisanya disalurkan melalui lembaga keuangan lain.
Adapun kolaborasi yang dilakukan Bank Sampoerna dengan perusahaan fintech, multifinance, koperasi, dan berbagai pihak lainnya tidak hanya memungkinkan penyaluran pinjaman yang lebih tinggi bagi UMKM, tetapi juga memberikan dampak finansial yang baik.
Dengan pelaksanaan Bank as a Service (BaaS), Henky menuturkan Bank Sampoerna memberikan berbagai layanan bagi mitra dan memperoleh pendapatan non-bunga, seperti jasa pengadaan virtual account, biaya transaksi, dan lain sebagainya.
“Sepanjang tahun 2023 jumlah transaksi digital mencapai 25 juta dengan volume sebesar Rp 102 triliun," ujar Henky.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, kinerja yang terus meningkat juga terlihat dari rasio imbal ekuitas atau Return On Equity (ROE) dan rasio imbal balik aset Return On Asset (ROA). Pada 2023 ROE menyentuh 2,00 persen atau naik 1,03 persen dari 0,97 persen. Sementara itu, ROA mencapai 0,53 persen atau naik 0,24 persen dari 0,29 persen.
Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) pada akhir 2023 mencapai 30,2 persen, atau sekitar 3 kali lipat dibandingkan rasio minimum yang ditetapkan berdasarkan regulasi yang ada.
Rasio pinjaman tersalurkan terhadap DPK Loan to Deposit Ratio (LDR) juga cukup leluasa pada tingkat 89,1 persen dengan kualitas pinjaman terjaga sebagaimana terefleksikan pada rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) di 3,3 persen.
ADVERTISEMENT