Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Bank Sampoerna Fokus Salurkan Kredit ke UMKM dari Sabang-Merauke
18 November 2021 14:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna ) yang menjadi bagian dari Sampoerna Strategic Group, menegaskan fokus pada penyaluran kredit UMKM . Terbukti dari porsi portofolio Bank Sampoerna yang setengahnya untuk UMKM.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, Henky Suryaputra, mengatakan saat ini aset perbankan mencapai Rp 12 triliun. Dari total aset itu, 50 persen kredit diberikan untuk UMKM.
"Sekarang total aset kita sudah hampir mencapai Rp 12 triliun itu 50 persen portofolio loan kita kredit itu ke UMKM, dan kita enggak hanya fokus di Jawa atau daerah mana, tidak. Kita fokus dari Sabang sampai Merauke," ujar Henky dalam diskusi virtual, Kamis (18/11).
Adapun penyaluran kredit selain ke UMKM, juga dilakukan kepada mitranya. Mitra Bank Sampoerna, kata dia, sebenarnya sebagian besar penyalurannya juga dilakukan untuk usaha kecil.
"Setengahnya lagi apa? Sebetulnya saya bilang setengahnya lagi hampir mirip UMKM, tapi lebih banyak kita berikan pembiayaan ke mitra-mitra misalnya mitra kita koperasi, koperasi misalnya yang biaya ibu-ibu, tapi kita pembiayaannya ke koperasi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi bisa dibilang majority kita semua UMKM, walau mitra kita enggak dicatat UMKM, walau bisnisnya disalurkan ke UMKM," tambahnya.
Saat ini Bank Sampoerna memiliki 21 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di Papua. Dia menjelaskan, Bank Sampoerna di awal berdirinya memang berfokus pada daerah luar Jawa terlebih dahulu.
"Dulu kita pertama mulai fokus di luar Jawa, kita baru masuk ke Jawa 2017 kalau enggak salah. Jadi memang lama kita kembangkan di luar Jawa," kata dia.
Sementara terkait pemenuhan modal inti bank, saat ini Bank Sampoerna masih mencari alternatif modal sebesar Rp 300 miliar. Dalam POJK No.12/2020 diatur modal inti minimum bank umum senilai Rp 2 triliun pada tahun ini dan Rp 3 triliun pada 2022.
ADVERTISEMENT
"Kita modal inti Bank Sahabat Sampoerna sekitar Rp 1,7 (triliun). Jadi kita hanya kekurangan Rp 300 (miliar) lagi, ada beberapa alternatif yang kita sudah siapkan dari jauh-jauh hari," kata dia.
Adapun strategi untuk modal inti, yakni pertama mencari investor yang tertarik untuk investasi di Bank Sampoerna. Kedua, melakukan konsolidasi dengan bank-bank yang ada di Indonesia.
"Kalau opsi satu dua tidak bisa, opsi tiga kita siapkan dari pemegang saham eksisting, atau pemegang saham utama which is Sampoerna, akan melakukan injeksi langsung," terangnya.