Bank Sampoerna Raup Laba Bersih Rp 26,3 Miliar di Kuartal I 2024, Naik 43 Persen

13 Mei 2024 17:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Sampoerna.
 Foto: Bank Sampoerna
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Sampoerna. Foto: Bank Sampoerna
ADVERTISEMENT
Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) membukukan laba bersih senilai Rp 26,3 miliar pada kuartal I 2024. Nilai tersebut meningkat 43 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
CEO Bank Sampoerna, Ali Rukmijah, mengatakan pencapaian laba bersih ini diiringi dengan total penyaluran kredit yang mencapai Rp 11,6 triliun, naik 13,2 persen dibandingkan penyaluran kredit pada akhir Maret 2023 senilai Rp 10,3 triliun.
"Sebagian besar atau sekitar 67 persen total penyaluran kredit yang dilakukan Bank Sampoerna senilai Rp 7,8 triliun merupakan porsi pinjaman yang disalurkan kepada pelaku UMKM," kata Ali dalam keterangan resmi, Senin (13/5).
Ali menjelaskan, pinjaman ke UMKM ini disalurkan baik secara langsung oleh Bank Sampoerna maupun melalui kerja sama dengan mitra.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Sampoerna hingga akhir Maret 2024 naik 15 persen menjadi Rp 12,9 triliun dibandingkan pada akhir Maret tahun lalu sebesar Rp 11,2 triliun.
ADVERTISEMENT
"Akumulasi DPK di Bank Sampoerna ini tidak lepas dari penerimaan masyarakat terhadap layanan digital Bank Sampoerna, termasuk melalui Sampoerna Mobile Banking (SMB)," kata Ali.
Pada kuartal pertama 2024, jumlah transaksi yang difasilitasi Sampoerna Mobile Banking meningkat 18 persen menjadi hampir 100.000 transaksi dengan volume transaksi yang juga meningkat 43 persen mendekati Rp 500 miliar.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, Henky Suryaputra mengatakan, kinerja keuangan perseroan yang baik tentunya dicapai tanpa mengabaikan kehati-hatian dan ditopang oleh struktur keuangan yang sehat.
“Mengantisipasi adanya kemungkinan kesulitan yang dihadapi debitur pada beberapa kuartal ke depan, pada kuartal pertama tahun 2024 ini Bank Sampoerna meningkatkan beban penyisihan penurunan nilai kredit hingga 35 persen menjadi Rp 75 miliar,” kata Henky.
ADVERTISEMENT
Dari sisi kualitas kredit, tercatat masih terjaga baik dengan rasio pinjaman bermasalah bruto terhadap keseluruhan pinjaman atau non-performing loan (NPL) gross di tingkat 3,8 persen, atau relatif sama dengan NPL gross pada akhir Maret 2023 sebesar 3,9 persen.
Adapun struktur keuangan Bank Sampoerna yang kuat dengan likuiditas yang baik antara lain terfleksikan pada rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang mencapai 28,8 persen. Nilai tersebut jauh melampaui minimal rasio yang direkomendasikan oleh regulator.
Sementara rasio pinjaman terhadap DPK atau Loan to Deposit Ratio (LDR) juga berada dalam tingkat yang sehat sebesar 90,6 persen.
Demikian pula, profitabilitas yang cukup baik ditunjukkan dengan rasio imbal ekuitas atau Return on Equity (ROE) yang naik di level 3,4 persen dari 2,4 persen pada satu tahun sebelumnya. Sedangkan rasio imbal balik aset atau Return on Asset (ROA) yang mencapai 0,8 persen, meningkat dari 0,7 persen.
ADVERTISEMENT