Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Bank Sumut (BSMT) Siap IPO, Pasang Harga Rp 350-510 per Saham
10 Januari 2023 14:20 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Calon emiten PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau Bank Sumut berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO ) sebanyak-banyak 2,93 miliar saham atau setara 23 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO. Adapun harga penawaran awal di kisaran Rp 350-Rp 510 per saham .
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Prospektus Ringkas, perusahaan yang akan memiliki kode saham BSMT itu telah menggelar penawaran awal atau bookbuilding sebanyak-banyaknya 2.934.798.300 saham (mewakili 23 persen dari total saham Bank Sumut usai IPO) sejak Kamis (5/1) hingga Rabu (18/1). Dengan nilai nominal Rp 250 per saham, Bank Sumut mematok harga penawaran pada rentang harga Rp 350 hingga Rp 510 per saham sehingga perseroan berpotensi meraup dana Rp 1,02 triliun hingga maksimal Rp 1,49 triliun.
Bank yang berdiri hampir 62 tahun ini akan mengalokasikan 80 persen dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) untuk modal kerja guna mendukung ekspansi bisnis perseroan, termasuk kredit modal kerja, kredit investasi hingga kredit konsumtif.
ADVERTISEMENT
Dengan alokasi 80 persen dana IPO untuk modal kerja, maka perseroan menganggarkan dana sebanyak-banyaknya Rp 1,19 triliun untuk mengerek kinerja bisnis, termasuk ekspansi kredit. Adapun, dana IPO maksimal Rp 299,34 miliar sisanya akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi. Melalui empat perusahaan sekuritas, yakni PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT UOB Kayhian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, Bank Sumut dijadwalkan dapat memulai tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 7 Februari 2023.
“Sekitar 20 persen sisanya akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi guna menunjang kegiatan usaha perseroan, termasuk layanan digital,” ujar Plt Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto dalam keterangannya, Senin (9/1).
Secara rinci, 10 persen akan digunakan sebagai belanja modal, termasuk pengeluaran untuk aset sewa berupa pembukaan atau perpanjangan sewa unit kantor, unit layanan, renovasi gedung, dan infrastruktur teknologi informasi. Sementara itu, 10 persen lainnya akan digunakan untuk belanja operasional berupa pengembangan jaringan ATM, layanan digitalisasi, peningkatan system security, dan pengembangan teknologi informasi lainnya dengan skema manage service.
ADVERTISEMENT
Jumlah kredit/pembiayaan yang telah disalurkan Bank Sumut hingga kuartal III 2022 (30 September 2022) mencapai Rp 26,90 triliun, tumbuh 2,01 persen atau naik Rp 534,40 miliar dibandingkan dengan penyaluran pada triwulan II 2022 sebesar Rp 26,36 triliun. Kenaikan ini, menurut Plt Dirut Bank Sumut, ditopang oleh ekspansi kredit produktif.
Sementara penyaluran kredit/pembiayaan Bank Sumut sepanjang 2021 tercatat Rp 25,19 triliun, naik Rp 1,58 triliun atau tumbuh 6,68 persen dibandingkan dengan periode 2020 sebesar Rp 23,61 triliun. Peningkatan jumlah kredit sejalan dengan ekspansi kredit yang dijalankan oleh Bank Sumut.
Ekspansi kredit/pembiayaan pada 2021 itu ditopang oleh peningkatan kredit multiguna dan prapensiun sebesar Rp 1,12 triliun dan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 144,86 miliar. Sementara itu, pada 2019, penyaluran kredit/Pembiayaan Bank Sumut sebesar Rp 23,70 triliun. Dengan begitu, sepanjang tiga tahun terakhir, Bank Sumut konsisten menjaga peningkatan penyaluran kredit dan Pembiayaannya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara, penyaluran kredit oleh perbankan di Sumut tercatat Rp 224,31 triliun (tumbuh 1,76 persen secara year on year) hingga Oktober 2022 dengan komposisi kredit produktif menyumbang 70,93 persen dan kredit konsumtif 29,07 persen.
Seiring dengan peningkatan ekspansi kredit, hingga September 2022, Bank Sumut berhasil membukukan laba bersih Rp 520,57 miliar, tumbuh 17,44 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 443,29 miliar. Secara tahunan, laba bersih Bank Sumut juga cukup solid, sempat sedikit terkoreksi pada 2020 akibat pandemi COVID-19. Pada 2019, laba bersih Bank Sumut tercatat sebesar Rp 544,75 miliar, lalu turun menjadi Rp 514 miliar pada 2020 dan kembali naik menjadi Rp 613,60 miliar pada 2021.
ADVERTISEMENT
Dari sisi profitabilitas, Return on Equity (ROE) atau tingkat pengembalian ekuitas Bank Sumut pada kuartal IIII 2022 sebesar 17,38 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 16,10 persen. Sementara itu, Return On Asset (ROA) atau tingkat pengembalian aset sebesar 2,17 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 2,06 persen.
Roadshow dan penawaran awal (bookbuilding) saham Bank Sumut dijadwalkan pada 5-18 Januari 2023. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan bisa diperoleh pada 30 Januari 2023. Setelah pernyataan efektif terbit, saham diharapkan bisa tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia pada 7 Februari 2023.