Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Bank Sumut Ungkap Rencana IPO, Pastikan Tidak Tahun Ini
11 Agustus 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau Bank Sumut memastikan tidak akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO ) pada tahun ini.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Direktur Bisnis & Syariah Bank Sumut Syafrizalsyah mengatakan aksi korporasi tersebut telah masuk dalam rencana perseroan. IPO ini diperkirakan akan terwujud dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang.
“Saya belum bisa jawab tentang IPO tapi itu sudah masuk dalam rencana. Di 2026 atau 2025 belum bisa dipastikan,” kata Syafrizalsyah usai acara Edukasi Keuangan Bagi Penyandang Disabilitas di Kabupaten Toba, dikutip Minggu (11/8).
Syafrizalsyah mengungkapkan bahwa Bank Sumut masih dalam proses untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun dana hasil IPO yang didapatkan akan digunakan untuk membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB), karena perusahaan telah memiliki modal sebesar Rp 4,2 triliun.
“Kan KUB kan biasanya punya modal kuat biar bisa mengangkat bank lain bisa menggendong untuk tambahan modal,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Rencana Bank Sumut melakukan IPO ini sudah dari awal tahun 2023. Namun aksi korporasi tersebut belum dapat dipastikan kapan akan terwujud.
Pada 2023 lalu, perusahaan berencana melakukan IPO sebanyak-banyak 2,93 miliar saham atau setara 23 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO. Adapun harga penawaran awal di kisaran Rp 350-Rp 510 per saham.
Berdasarkan Prospektus Ringkas, perusahaan yang akan memiliki kode saham BSMT itu telah menggelar penawaran awal atau bookbuilding sebanyak-banyaknya 2.934.798.300 saham (mewakili 23 persen dari total saham Bank Sumut usai IPO).
Dengan nilai nominal Rp 250 per saham, Bank Sumut mematok harga penawaran pada rentang harga Rp 350 hingga Rp 510 per saham sehingga perseroan berpotensi meraup dana Rp 1,02 triliun hingga maksimal Rp 1,49 triliun.
ADVERTISEMENT