Bank Syariah Bukan Cuma Buat Umat Islam, 15 Persen Nasabah Muamalat Non Muslim

27 Agustus 2021 17:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Muamalat. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Muamalat. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank syariah rupanya tak cuma diperuntukkan bagi nasabah dengan latar belakang umat Islam. Ini terlihat dari komposisi nasabah Bank Muamalat Indonesia yang notabene berkonsep syariah.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Bisnis Ritel Bank Muamalat, Purnomo B. Soetadi, jumlah nasabah mereka yang berlatar belakang non-muslim juga cukup signifikan.
"Bank syariah bukan hanya untuk muslim, orang yang beragama Islam. Faktanya Bank Muamalat walaupun masih sedikit itu 15 persen dari nasabah kami adalah non-muslim," ujar Purnomo dalam literasi keuangan syariah," Jumat (27/8).
Purnomo menyatakan tidak bisa memberikan secara rinci berapa total jumlah nasabah mereka saat ini, dengan alasan data internal perusahaan.
Kendati begitu, ia menjelaskan rata-rata nasabah yang non-muslim ini tertarik lantaran penawaran akad kredit perumahan rakyat atau KPR dengan konsep syariah lebih jelas.
"Paling banyak nasabah KPR, kenapa? Karena pertama bayar angsurannya lebih murah. Kedua kalau bank konvensional misalnya 5 persen untuk 3 tahun pertama, begitu tahun keempat melonjak angsurannya," tutur Purnomo.
ADVERTISEMENT
Sementara dengan konsep perbankan syariah, Purnomo mengeklaim bahwa angsuran yang dibayarkan hingga tahun terakhir sudah jelas sedari awal akad dilakukan. Dia memastikan fasilitas KPR di perbankan syariah sudah ditentukan nilai angsuran dari bulan pertama sampai pada tahun terakhir sesuai perjanjian lamanya cicilan.
Inilah yang kemudian menurutnya, membuat banyak nasabah tertarik. Termasuk mereka yang dari kalangan non-muslim tadi.
Di samping itu, juga karena bank syariah tidak mengenal istilah bunga. Melainkan margin yang diambil sesuai kemampuan nasabah dan kesepakatan bersama.
"Jadi itulah transparansi, tidak mengagetkan. Enggak ada bunga, istilah kami margin. Kalau margin anda sudah tahu di bulan terakhir harus bayar berapa," pungkas Purnomo.