Bank Syariah Indonesia: Aceh Sokong 8 Persen Pangsa Pasar Syariah Nasional

16 Juni 2021 18:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chief of Economist Bank Syariah Indonesia, Banjaran Surya Indrastomo (kiri) hadir dalam acara Kopdar Gerakan Anak Muda Untuk Ekonomi Syariah (KOPDAR gaMEs). Foto: BSI
zoom-in-whitePerbesar
Chief of Economist Bank Syariah Indonesia, Banjaran Surya Indrastomo (kiri) hadir dalam acara Kopdar Gerakan Anak Muda Untuk Ekonomi Syariah (KOPDAR gaMEs). Foto: BSI
ADVERTISEMENT
Bank Syariah Indonesia (BSI) optimistis keberadaan ekonomi syariah menjadi salah satu pendorong pemulihan perekonomian nasional. Hal ini ditunjang oleh integrasi aspek komersial dan sosial yang diterapkan oleh Bank Syariah dan menjadi model dalam membangun resiliensi ekonomi berbasis ekosistem halal.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data OJK 2021, Chief of Economist Bank Syariah Indonesia, Banjaran Surya Indrastomo menyampaikan perbankan syariah di Aceh memiliki share 8 persen terhadap total nilai industri perbankan syariah nasional. Untuk Aceh sendiri aset perbankan syariah mencapai Rp 48,90 triliun (share 8,08 persen), dana pihak ketiga Rp 36,25 triliun (share 7,67 persen) dan pembiayaan Rp 29,65 Triliun (share 7,48 persen).
Adapun sektor unggulan di wilayah Aceh meliputi pertanian, perburuan, kehutanan, dan perikanan; pengadaan listrik, gas, air, pengolahan sampah, limbah, dan daur ulang; real estate dan jasa perusahaan; jasa pendidikan; dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
Banjaran menambahkan ekonomi Aceh pada kuartal 2 tahun 2021 ini diperkirakan dapat tumbuh sampai 2,30 persen, sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional. “Stimulus pemerintah mulai dari PEN, relaksasi PPnBM, DP Pembiayaan KPR 0 persen, Insentif Pariwisata, serta relaksasi restrukturisasi nasabah terdampak COVID-19 menjadi driving faktor pertumbuhan ekonomi di Aceh,” ujar Banjaran.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan ini juga, Bank Syariah Indonesia mendukung dan meresmikan Kopdar Gerakan Anak Muda Untuk Ekonomi Syariah (KOPDAR gaMEs). Yang diresmikan oleh Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) dan Rabu Hijrah yang juga dihadiri oleh Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia, Arief Rosyid Hasan.
“Masyarakat Aceh sebagai role model penerapan Qanun Aceh merupakan masyarakat yang visioner sehingga harapannya Aceh dapat menjadi daerah strategis dan maju dalam penerapan ekonomi syariah. Didukung dengan pemerintah daerah serta pemuda – pemuda yang mengedapankan prinsip syariah,” papar Arief.
Chief of Economist Bank Syariah Indonesia, Banjaran Surya Indrastomo. Foto: BSI

Pertumbuhan Ekonomi Nasional Diperkirakan Mendekati 4 Persen.

Banjaran menambahkan, pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakan akan dekati 4 persen. “Kebijakan fiskal countercyclical, meningkatnya mobilitas masyarakat dan momen Ramadhan menjadi growth driver pada kuartal mendatang. Selain itu, akselerasi peningkatan ZISWAF diharapkan dapat dioptimalkan sebagai instrumen safety net untuk membangun ketahanan ekonomi umat,” kata Banjaran.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan ekonomi makro ini didorong oleh berbagai faktor di antaranya pemulihan konsumsi masyarakat, percepatan program vaksinasi, insentif pajak kendaraan bermotor, serta rencana penerapan kegiatan belajar mengajar secara luring pada tahun ajaran baru.
Berbagai langkah dan strategi untuk pemulihan ekonomi nasional telah dilakukan. Pemerintah telah mendorong pemulihan ekonomi melalui berbagai program di antaranya dengan meningkatkan belanja pemerintah serta akselerasi implementasi program PEN. Dengan realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional di sektor kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, subsidi UMKM dan subsidi korporasi sebesar Rp 155,63 triliun (data April 2021, Kementerian Keuangan).
Hingga saat ini, BSI terus memperkuat layanan digital. Konsistensi ini berhasil mendorong peningkatan volume transaksi kanal digital BSI yang tercatat mencapai Rp 40,85 triliun pada Maret 2021. Kontribusi terbesar volume transaksi tersebut berasal dari layanan BSI Mobile yang naik 74,89 persen secara tahunan (yoy).
ADVERTISEMENT
Dari sisi aspek sosial, ZIS sebagai instrumen syariah memiliki peran penting sebagai instrumen pemerataan pendapatan dan jaring pengaman sosial. Bank Syariah Indonesia bersama BAZNAS berkomitmen untuk meningkatkan optimalisasi zakat melalui penghimpunan dan penyaluran ZIS, kerja sama perbankan dan layanan counter untuk BAZNAS di seluruh Indonesia, kerja sama fitur smart donation, co-branding dan program promo, layanan standing instruction bagi nasabah untuk pembayaran ZIS, kerja sama layanan perbankan zakat ASN, kerja sama publikasi dan peningkatan literasi layanan ZISWAF dan kerja sama penyaluran zakat serta penyaluran CSR.