Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas ) menyebut bantuan sosial (bansos) beras kemasan 10 kilogram (kg) akan diteruskan tahun depan. Hal ini juga sudah disetujui oleh Presiden Prabowo.
ADVERTISEMENT
“Jadi bantuan pangan sudah diputuskan, ratas (rapat terbatas) yang dibikin Pak Presiden,” kata Zulhas usai rapat di Kantor Bulog, Jakarta Selatan pada Jumat (29/11).
Ia menjelaskan, untuk kebutuhan tersebut sudah disiapkan sebanyak 160 ribu ton per bulan yang akan disalurkan ke 16 juta penerima manfaat.
“Januari (2025) nanti ada 160 ribu ton untuk 16 juta penerima,” jelasnya.
Selain bansos beras, Zulhas sudah menyiapkan beras untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk bulan Januari dan Februari 2025. Hal ini karena di kedua bulan tersebut produksi beras akan di bawah 2 juta ton. Total Zulhas akan mengucurkan 300 ribu ton SPHP untuk dua bulan tersebut.
“SPHP untuk Januari 150 ribu ton, dan untuk Februari 150 ribu ton. Karena apa? Karena Januari-Februari produksi kita di bawah 2 juta,” jelas Zulhas.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, Bulog akan mengeluarkan 620 ribu ton beras untuk bansos dan SPHP bulan Januari dan Februari 2025. Walau produksi menurun di Januari dan Februari, pada Maret sampai April Bulog diproyeksi akan menyerap beras sebanyak 1 juta ton.
“Kebutuhan rata-rata 2,6 (juta ton). Stok Bulog 2 juta. Jadi dengan bantuan pangan, dengan SPHP, maka Bulog dua bulan akan berkurang 320 ribu ton (bansos Januari dan Februari), tambah 300 (SPHP) jadi 620 ribu ton. Tapi bulog nanti Maret sampai April akan menyerap mungkin 1 juta lebih kurang,” ujarnya.