Hashim Djojohadikusumo di Balai Kota

Bantah Terlibat Korupsi Benur, Hashim Ungkap Kemarahan Prabowo ke Edhy Prabowo

5 Desember 2020 7:12 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hashim Djojohadikusumo di Balai Kota Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hashim Djojohadikusumo di Balai Kota Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus korupsi ekspor benih lobster atau benur yang dilakukan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo turut menyeret keluarga besar Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Adik kandung Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, membantah keterlibatannya dalam kasus korupsi tersebut. Justru menurutnya, Prabowo sangat marah dengan tindakan Edhy.
Untuk lebih jelasnya, berikut kumparan rangkum pernyataan Hashim saat konferensi pers di Jakarta Utara, Jumat (4/12):

Edhy Diangkat dari Selokan

Menurut Hashim, Prabowo marah dan kecewa atas tindakan yang dilakukan Edhy. Bahkan dia menyebut Edhy sebagai anak yang diangkat Prabowo dari selokan 25 tahun lalu.
"Pak Prabowo sangat marah, sangat kecewa. Merasa dikhianati. Terus terang saja dia bilang ke saya dalam bahasa Inggris, saya kan dengan kakak saya sudah 66 tahun pakai Bahasa Inggris. Dia (Prabowo) sangat kecewa dengan anak yang dia angkat dari selokan 25 tahun lalu. Kok dia berlaku seperti ini," kata Hashim.
Tersangka korupsi benih lobster Menteri KP Edhy Prabowo usai dihadirkan di konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/11). Foto: Humas KPK
Hashim juga mengaku keluarganya ikut terseret dalam kasus yang dilakukan Edhy Prabowo. Perusahaan milik Saraswati Djojohadikusumo, dianggap ikut menikmati kebijakan Edhy Prabowo.
ADVERTISEMENT
Hashim merasa dirugikan karena perusahaan milik anaknya, PT Bima Sakti Mutiara, tak mendapatkan izin ekspor.

Hashim Usulkan Buka Izin Ekspor Benur ke Edhy Prabowo

Hashim mengakui pernah mengusulkan pembukaan izin ekspor benih lobster ke Edhy Prabowo. Menurutnya, usulan itu dia sampaikan tahun lalu, setelah kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan sebelumnya, Susi Pudjiastuti, melarang ekspor benur.
“Nah dengan menteri baru yang kebetulan saja dari partai kami, kami ajukan dan waktu itu saya ketemu Pak Edhy tahun lalu. Saya bilang, Ed berapa kali saya wanti-wanti, saya usulkan berikan izin sebanyak-banyaknya',” katanya.

Belum Ekspor

Seiring terbitnya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 12 Tahun 2020 pada 4 Mei 2020 yang mengizinkan ekspor benih lobster, Hashim Djojohadikusumo, pun ikut mengajukan izin tersebut. Izin itu menurutnya, diajukan di bulan itu juga.
ADVERTISEMENT
Kemudian, ia mendapatkan izin budi daya, namun belum bisa untuk urusan ekspor. Hashim menjelaskan untuk bisa ekspor benih lobster setidaknya harus dapat empat syarat.
Benih Lobster Foto: Antara/Ardiansyah
Empat syarat itu mulai dari sertifikat terkait budi daya lobster, sertifikat instalasi karantina ikan, cara pembibitan yang baik, dan surat penetapan waktu pengeluaran ekspor. Kelengkapan tersebut belum didapatkan Hashim dan keluarganya.
“Sampai saat ini kan belum melakukan ekspor benih lobster. Ini saya mau luruskan karena hampir semua kawan-kawan saya bahkan ada keluarga saya, keluarga kami berpikir kami sudah punya izin (ekspor) lobster. Keluarga kami banyak yang berpikir kami sudah ekspor lobster. Sampai sekarang kami belum,” papar Hashim.

Hotman Tepis Isu Keterlibatan Ponakan Prabowo

Keponakan Prabowo Subianto, Saraswati Djojohadikusumo, melalui PT Bima Sakti Mutiara dianggap turut menikmati kebijakan yang dibikin Edhy Prabowo.
ADVERTISEMENT
Saraswati tidak tinggal diam dengan tuduhan yang kadung dibicarakan di publik. Ia menggandeng pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea.
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Foto: Dok. Istimewa
Hotman Paris menyayangkan tuduhan tersebut. Ia menegaskan perusahaan Saraswati malah belum mendapatkan izin ekspor benih lobster.
"Ini yang disesalkan dia sebagai ponakan Prabowo dapat diskriminasi. Orang 60 sudah dapat izin, mereka oleh pengusaha jago lobi sudah dapat, tapi dia sampai hari ini, sampai ditangkap menterinya, izin ekspor belum ada," kata Hotman.
Hotman merasa Saraswati sebagai keponakan Prabowo sebenarnya bisa dengan mudah mengantongi izin. Namun, ia menegaskan Saraswati lebih memilih mengajukan proses perizinan sesuai prosedur yang ditetapkan.
"Dia belum punya izin padahal dia ponakan Prabowo. Dia mau tempuh jalur resmi tanpa sogokan," ujar Hotman.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten