Ilustrasi keluarga main bersama

Bantu Dekarbonisasi Mulai dari Diri Sendiri, Ini 3 Tips Gaya Hidup Hemat Listrik

18 Desember 2023 19:00 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keluarga main bersama. Foto: Nattakorn_Maneerat/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keluarga main bersama. Foto: Nattakorn_Maneerat/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Listrik sudah menjadi sumber energi yang sangat dibutuhkan untuk berbagai hal. Sehingga tak heran jika saat ini masyarakat kian bergantung terhadap listrik. Namun saat ini listrik kita masih dihasilkan dari batu bara yang menyumbang emisi karbon terbesar.
ADVERTISEMENT
Emisi karbon ini mengakibatkan terjadinya pemanasan global hingga perubahan iklim yang efeknya sudah kita rasakan saat ini. Cuaca ekstrem, suhu bumi yang semakin panas, dan lapisan es laut Antartika yang terus mencair. Bahkan terakhir, gunung es tertua di Antartika dengan luas hampir tiga kali kota New York, AS, dilaporkan terlepas dan bergerak untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga dekade. Beberapa ilmuwan menduga kenaikan suhu bumi menjadi penyebabnya. Fenomena ini berpotensi mengancam keberlangsungan hidup satwa liar di Antartika.
Upaya mendekarbonisasi sistem pembangkit listrik dengan bertransisi ke sumber energi baru terbarukan tengah digalakkan oleh seluruh pemangku kebijakan dunia, tak terkecuali Indonesia. Namun transisi tersebut akan membutuhkan proses yang tidak singkat. Pertanyaannya, apakah ada hal yang bisa kita lakukan dari sekarang untuk membantu mengurangi emisi karbon dari penggunaan listrik kita?
ADVERTISEMENT
Tahu kah kamu kalau 42 persen energi dunia digunakan dalam bangunan? Dan ternyata 50 persen energi yang digunakan pada bangunan terbuang karena sistem pengelolaan energi yang tidak efisien. Ini alasannya mengapa kita perlu mengubah cara kita mengkonsumsi energi.
“Menerapkan gaya hidup hemat listrik yang didukung dengan pemanfaatan solusi dan teknologi digital untuk rumah dan bangunan merupakan cara yang efektif untuk kita, sebagai bagian dari masyarakat dunia, berkontribusi dalam menjaga keberlangsungan bumi. Teknologi smart home dan smart building memberikan visibilitas bagi pemilik bangunan untuk menganalisa penggunaan listriknya, mengantisipasi energi yang terbuang, dan mengambil tindakan penghematan yang dibutuhkan secara tepat dengan dampak yang terukur,” ungkap Roberto Rossi, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste.
ADVERTISEMENT

Mengenal Solusi Digital untuk Modernisasi Bangunan Ramah Lingkungan

Saat ini, proyek bangunan baru mulai dirancang dan dibangun dengan konsep ramah lingkungan dengan memanfaatkan teknologi yang dapat menciptakan bangunan yang rendah emisi . Namun, hal yang juga harus menjadi fokus perhatian bersama adalah bagaimana mentransformasi bangunan lama agar lebih efisien dan rendah karbon.
Mengingat sekitar 50 persen bangunan yang ada saat ini masih akan digunakan pada tahun 2050. Tahun di mana sebagian besar organisasi menargetkan untuk mencapai net-zero carbon.
“Mentransformasi bangunan lama kini dapat dilakukan dengan mengadopsi teknologi sistem manajemen gedung, pemanfaatan sensor dan perangkat berbasis IoT untuk memaksimalkan penghematan energi dan karbon, dan di saat yang bersamaan memastikan kenyamanan penghuni. Tidak hanya itu, modernisasi infrastruktur bangunan, dengan mulai memperbaharui peralatan distribusi listrik yang sudah usang, dan mengoptimalkan desain kelistrikan berbasis software juga perlu dilakukan agar bangunan dapat bekerja dengan optimal dalam mengelola kebutuhan energinya. Terakhir, mulai bertransisi ke sumber daya terbarukan menjadi sebuah keharusan untuk mendukung keberlanjutan,” jelas Roberto.
ADVERTISEMENT
Di artikel sebelumnya, tim redaksi kumparan telah mengulas beberapa solusi smart home hingga solusi yang mendukung penggunaan energi terbarukan di rumah. Kali ini, tim redaksi akan mengulas solusi digital untuk manajemen gedung.
Ilustrasi Schneider Electrics. Foto: Schneider Electrics
Solusi dan teknologi manajemen gedung yang tersedia dan telah banyak digunakan oleh hotel, ritel dan perkantoran, contohnya EcoStruxure™ Building Operation dari Schneider Electric, platform perangkat lunak terbuka dan mudah diskalakan memberikan wawasan dan kontrol penuh bagi operator bangunan untuk mengelola penggunaan energinya dari berbagai sistem dan perangkat bangunan dalam satu tampilan yang mudah diakses di perangkat seluler.
Sistem ini memberikan data secara real-time untuk pengambilan keputusan yang tepat dalam meningkatkan pengelolaan energi dan efisiensi. Sistem ini juga dapat terkoneksi dengan fasilitas stasiun pengisian daya EV. Hasilnya, tidak hanya mengurangi karbon yang dikeluarkan, namun juga dapat meningkatkan performa dan kenyamanan bangunan yang lebih baik, dan lingkungan bangunan yang lebih berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Ada juga EcoStruxure™ Building Advisor yang membantu operator bangunan menganalisa dan memberikan masukan penting dalam pengoperasian gedung dengan memantau sistem dan mengidentifikasi potensi masalah untuk secara proaktif mengatasi inefisiensi ataupun kejadian yang tidak diinginkan. Solusi ini telah terbukti dapat mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kenyamanan.
Di tataran produk hardware kelistrikan, kini juga telah banyak tersedia produk kelistrikan seperti circuit breaker, saklar dan stopkontak yang dilengkapi dengan sensor yang terkoneksi dengan IoT sehingga memungkinkan untuk dimonitor dan dikontrol penggunaannya.

Jadi Konsumen Bijak dengan Gaya Hidup Hemat Listrik

Teknologi digital untuk rumah dan bangunan sudah tersedia. Namun yang lebih penting lagi adalah mengubah kebiasaan kita sebagai penghuni dan penggunanya.
Mulailah dengan mengevaluasi diri seberapa efisien kita saat ini dalam memanfaatkan listrik, dan buatlah perubahan sederhana namun berdampak signifikan terhadap diri sendiri, keluarga dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Melalui inisiatif Green Heroes for Life, Schneider Electric ingin mengajak tiap individu menjadi duta perubahan di lingkungan terdekatnya dengan menularkan kebiasaan ‘Ramah Listrik’ (electrifying lifestyle) melalui kegiatan edukasi.
Green Heroes for Life berisi beragam informasi terkait sustainability & efisiensi dalam pengelolaan energi dan otomasi yang dapat menambah wawasan kita. Green Heroes for Life juga berisi pelatihan yang terbuka untuk siapa pun yang memiliki ketertarikan untuk meningkatkan wawasannya mengenai topik-topik tersebut di atas.
Berikut beberapa tips gaya hidup rendah emisi karbon yang dapat kita terapkan dalam keseharian. Pertama, matikan lampu dan cabut semua listrik ketika tidak dipakai. Perangkat elektronik yang tidak sedang dipakai tetap akan mengkonsumsi listrik jika listrik tetap tersambung. Dengan mulai membiasakan diri mencabut perangkat listrik dalam kondisi tidak terpakai akan membantu kamu mengurangi emisi karbon, dan juga lebih hemat tagihan listrik.
Ilustrasi Schneider Electrics. Foto: Schneider Electrics
Kedua, gunakan perangkat elektronik yang berdaya rendah dan memiliki fitur hemat energi. Selalu cek terlebih dahulu besaran daya listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan alat tersebut, dan apakah kamu benar-benar membutuhkan produk tersebut atau sebenarnya ada cara lain yang lebih ramah lingkungan dan tidak perlu menggunakan perangkat elektronik. Misalnya mengeringkan baju, kamu bisa menggunakan sinar matahari dibandingkan menggunakan alat pengering baju. Tapi kalaupun kamu membutuhkannya, pilih lah produk yang menawarkan fitur hemat energi. Penggunaan lampu di siang hari juga dapat diminimalisir dengan memberdayakan pencahayaan dari sinar matahari.
ADVERTISEMENT
Ketiga, jadilah pelopor di lingkunganmu dalam beralih ke solusi energi terbarukan, seperti solar rooftop yang kini mulai tersedia dan dapat diaplikasikan baik untuk bangunan tinggi ataupun residensial. Solusi solar rooftop ini juga membantu kamu untuk mengurangi biaya listrik bulanan karena kamu dapat menghasilkan energi listrik sendiri.
“Setiap individu dapat menjadi Impact Makers dimulai dari dirinya sendiri, dan menjadi contoh bagi lingkungan sekitarnya. Untuk mencapai target net zero emission pada 2060, kita membutuhkan sebanyak-banyaknya Green Heroes for Life,” ungkap Roberto. “ Schneider Electric secara global telah membantu ribuan perusahaan dalam perjalanan mereka untuk mendekarbonisasi operasional bangunan - mulai dari hotel, ritel, rumah sakit, perkantoran, dan banyak lagi. Selama puluhan tahun pengalaman kami di bidang pengelolaan energi, sustainability serta teknologi. Kami mentransformasi kantor pusat dan pabrik kami di seluruh dunia termasuk Indonesia agar lebih efisien dan ramah lingkungan. Kami menggunakan solusi dan teknologi kami sendiri untuk memastikan keandalan solusi kami dalam mendukung customer.”
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh, solusi EcoStruxure Schneider Electric telah membantu Hilton Garden Inn Dubai Mall of The Emirates meningkatkan efisiensi energi hingga 44 persen, dan meningkatkan level kepuasan customernya. Di Indonesia, solusi Schneider Electric juga telah membantu beberapa rumah sakit di Indonesia seperti RS Indriati dan RS Mayapada dalam pengelolaan gedungnya dan berhasil meningkatkan efisiensi energinya masing-masing USD 30.000 per tahun, dan penghematan biaya energi hingga 30 persen.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten