Bantu Pengembang Atasi Krisis Utang, China Siapkan Pinjaman USD 44 M

25 Juli 2022 15:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
China Evergrande Center di Hong Kong, China. Foto: Bobby Yip/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
China Evergrande Center di Hong Kong, China. Foto: Bobby Yip/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
China akan menyiapkan dana real estate untuk membantu pengembang properti menyelesaikan krisis utang yang bikin babak belur industri tersebut. Berdasarkan informasi pejabat bank negara, dana yang disiapkan mencapai 300 miliar yuan atau setara USD 44,4 miliar.
ADVERTISEMENT
Untuk tahap awal, dana real estate akan dikucurkan 80 miliar yuan. Rinciannya, 50 miliar yuan dari China Construction Bank dan 30 miliar yuan dari People's Bank of China (PBOC).
"Jika kucuran dana itu berhasil, bank lain akan mengikuti dengan target untuk mengumpulkan hingga 200 hingga 300 miliar yuan," kata sumber Reuters, Senin (25/7).
Sumber tersebut juga mengatakan dana itu akan digunakan untuk membiayai pembelian proyek rumah yang belum selesai konstruksinya. Setelah itu, akan disewakan kepada individu sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan perumahan sewa.
Reuters telah meminta komentar dari China Construction Bank, PBOC, kabinet China, dan dewan negara di sana, namun belum ada tanggapan.
Rencana dana real estate ini langsung direspons positif oleh pasar modal di China. Saham Hang Seng Mainland Properties Index (.HSMPI) langsung melambung lebih dari 5 persen di awal perdagangan hari ini. Saat sesi I, saham HSMPI naik lagi 3,4 persen. Pun dengan Indeks Real Estat CSI 300 naik hampir 2 persen.
ADVERTISEMENT

Akan Dikucurkan ke Belasan Pengembang, Termasuk China Evergrande

China Evergrande Center di Hong Kong, China. Foto: Bobby Yip/REUTERS
Krisis utang pasar properti telah menjadi hambatan besar pada perekonomian China selama setahun terakhir, membuat pihak berwenang menawarkan berbagai langkah-langkah dukungan untuk menstabilkan sektor ini.
Berdasarkan penyedia informasi keuangan REDD, dana real estate tersebut akan dikucurkan ke lebih dari selusin pengembang properti, termasuk China Evergrande Group yang belum lama ini bangkrut.
Kata REDD, regulator dan pemerintah daerah akan memilih pengembang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan dari dana tersebut. Bantuan itu juga bisa digunakan untuk membeli produk keuangan yang dikeluarkan oleh pengembang atau membiayai akuisisi pembeli negara atas proyek mereka.
Pemerintah China juga mempertimbangkan kebijakan nasional untuk penerbitan obligasi khusus untuk pembangunan kembali kota kumuh.