Bantu UMKM Masuk Pasar Modal, OJK Luncurkan Urun Dana Berbasis Teknologi

4 Januari 2021 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasar modal Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasar modal Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini meluncurkan layanan securities crowdfunding (SCF) alias urun dana berbasis teknologi. Securities crowdfunding merupakan bentuk skema pembiayaan alternatif berupa penggalangan dana (raising fund) melalui pasar modal.
ADVERTISEMENT
Skema ini dinilai memudahkan bisnis atau perseorangan untuk memperoleh pendanaan dari pasar modal. Dalam skema securities crowdfunding, dana yang dihimpun juga memperoleh lindung nilai (hedge) dalam jangka waktu tertentu.
Securities crowdfunding ini merupakan versi baru dari skema equity crowdfunding. Skema SCF ini nantinya akan memudahkan UMKM yang selama ini kesulitan untuk masuk ke pasar modal lantaran terbentur berbagai persyaratan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan skema urun dana ini diharapkan bisa membantu milenial maupun pelaku UMKM untuk melakukan penghimpunan dana di pasar modal.
“Hari ini spesial kami meluncurkan securities crowdfunding. Artinya bahwa anak muda yang mendapatkan proyek-proyek pemerintah yang notabene secure silahkan raising fund melalui pasar modal,” ujar Wimboh dalam Pembukaan Perdagangan Saham 2021 di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (4/1).
ADVERTISEMENT
Wimboh mengatakan potensi securities crowdfunding di Indonesia masih cukup besar. Hal ini terlihat dari besarnya penerbit yang melakukan penghimpunan dana di pasar modal tahun lalu. Per 21 Desember 2020, misalnya, terdapat 126 penerbit yang mengumpulkan dana lewat equity crowdfunding senilai Rp 178,4 miliar dan 37,2 ribu investor.
"Ini adalah potensi yang besar untuk kita raising fund di pasar modal. Ke depan, dengan berkolaborasi dengan pemerintah, Security Crowdfunding akan menyediakan pendanaan bagi UMKM penyedia barang dan jasa pemerintah yang potensinya cukup besar. Saat ini pengadaan elektronik pemerintah yang melibatkan UKM tercatat sekitar Rp 74 triliun dengan melibatkan sekitar 160 ribu UKM," ujarnya.
Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK. Foto: Kominfo
Di sisi lain, OJK juga akan melibatkan Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) untuk menjaga ekosistem industri layanan urun dana yang sehat dengan merumuskan code of conduct serta melakukan pengawasan.
ADVERTISEMENT
ALUDI nantinya akan menaungi raising fund di pasar modal sekaligus berperan untuk mendampingi dan membina serta menertibkan apabila ada hal-hal yang melanggar market conduct. Harapannya semua investor tetap terlindungi kepentingannya.
Lebih lanjut, Wimboh mengatakan securities crowdfunding juga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif portfolio investasi bagi para investor muda. Apalagi pada masa pandemi ini, banyak alokasi dana yang tertunda akibat aktivitas fisik dibatasi. Contohnya dana yang sedianya dialokasikan untuk traveling, kini bisa dialihkan ke SCF.
"Anak-anak muda yang biasanya piknik, spending. Sekarang ruang piknik dan spending terbatas, sehingga silakan uangnya dimasukkan ke pasar modal melalui investasi yang kami ciptakan. Semua elektronik, tidak perlu hadir fisik, cukup menggunakan internet," ujarnya.
Wimboh menyatakan investor tidak perlu khawatir sebab pihaknya telah menginisiasi adanya disbursement fund untuk mengurangi risiko kerugian investor.
ADVERTISEMENT
"Yaitu apabila nanti adanya hal yang diperlukan, ada kompensasi (bagi) investor yang mengalami kerugian," ujarnya.