Bantuan Pangan Tahap II, Pemerintah Mulai Guyur Beras 10 Kg di Jakarta

3 Mei 2024 12:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi dalam penyaluran beras 10 kg untuk masyarakat di Kantor Kelurahan Pela Mampang, Jakarta, Jumat (3/5/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi dalam penyaluran beras 10 kg untuk masyarakat di Kantor Kelurahan Pela Mampang, Jakarta, Jumat (3/5/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perum Bulog kembali menyalurkan bantuan pangan tahap II yaitu beras 10 kg dengan total penyaluran sebanyak 2.690 ton setiap hari. Penyaluran bantuan pangan tahap II berlangsung pada Mei-Juni.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menyebut, total keluarga penerima manfaat (KPM) dalam bantuan tahap II mencapai 269.000 KPM. Rinciannya, pada penyaluran pertama untuk Jakarta Barat sebanyak 67.000 KPM, Jakarta Pusat sebanyak 41.000 KPM, Jakarta Utara sebanyak 55.000 KPM, Jakarta Selatan 51.000 KPM, dan Kepulauan Seribu sebanyak 2.000 KPM.
“Total 22 juta KPM, dan yang disalurkan 220 ribu ton per bulan, jadi 3 bulan akan disalurkan kurang lebih 660 ribu ton. Makanya stoknya harus kuat, jadi dengan penyaluran 660 ribu, kita punya stok lebih dari 1,6 juta.” ujar Bayu usai penyaluran bantuan pangan tahap II di Kantor Kelurahan Pela Mampang, Jakarta, Jumat (3/5).
Menurut Bayu, penyaluran bantuan pangan ini penting untuk dilanjutkan karena kondisi perberasan sudah menjadi relatif lebih baik. Terlihat dari inflasi beras di bulan Maret itu 2,06 persen kemudian terjadi deflasi di bulan April yaitu minus 2,72 persen.
ADVERTISEMENT
“Jadi apa yang kita usahakan untuk mengendalikan, menstabilkan beras itu mulai menunjukkan hasilnya,” kata Bayu.
Hingga 2 Mei 2024, Bulog telah melaksanakan pengadaan dalam negeri sebanyak 560 ribu ton setara gabah atau sekitar 273 ribu ton setara beras. Stok Bulog saat ini tertinggi dalam 4 tahun telah mencapai 1,63 juta ton.
“Sangat mencukupi untuk mendukung program bantuan pangan dna juga mendukung program SPHP. Jadi terakhir Bulog memiliki stok 1,6 juta itu januari 2020, jadi lebih dari 4 tahun lalu,” imbuh Bayu.
Bayu menambahkan, penyaluran bantuan pangan tergantung kesiapan daerah masing-masing tergantung lokasi. Masih terdapat beberapa daerah yang verifikasinya belum selesai.
“Sampai saat ini secara resmi yang sudah kami terima ada dua tahap. Januari-Maret (tahap I) dan April, Mei, Juni (tahap II). Seperti yang disampaikan bapak presiden, untuk tahap berikutnya beliau masih akan dilihat lagi sesuai kondisi APBN,” tutur Bayu.
ADVERTISEMENT