Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Penyaluran subsidi motor listrik kini belum maksimal akibat belum mampu menarik minat para konsumen. Realisasi program konversi motor berbasis BBM menjadi listrik juga masih jauh dari target.
ADVERTISEMENT
Bantuan atau insentif penjualan motor listrik baru tersalurkan kepada 15.109 unit, 11.532 di antaranya terealisasi di tahun 2023 berdasarkan laman SISAPIRa.
Dengan total realisasi penyaluran insentif motor listrik baru tersebut, pemerintah masih menyediakan 570.238 sisa kuota insentif sepanjang tahun 2024.
Pemerintah menggelontorkan subsidi penjualan motor listrik USD 455 juta atau setara Rp 7,3 triliun (kurs Rp 16.068). Subsidi tersebut mencakup penjualan 800 ribu sepeda motor listrik baru dan konversi 200 ribu sepeda motor berbasis BBM.
Subsidi tersebut untuk membantu pencapaian target ambisius pemerintah, yaitu populasi kendaraan listrik di Indonesia bisa mencapai 15 juta unit pada 2030, dengan rincian 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik.
Melalui Peraturan Menteri Perindustrian No 6 Tahun 2023 Jo 21 Tahun 2023, pembelian motor listrik baru dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 40 persen mendapatkan insentif senilai Rp 7 juta per unit.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) ESDM, Eniya Listiani Dewi, menjelaskan saat ini pihaknya masih memproses 290 unit konversi motor listrik didampingi oleh dana corporate social responsibility (CSR).
"Kita mengejar 290 unit dulu dengan didampingi CSR," kata Eniya saat dihubungi kumparan, Jumat (24/5).
Pemerintah menargetkan konversi motor listrik ini bisa terealisasi 4.000 unit. Dia memastikan jumlah penyaluran akan semakin bertambah seiring dengan proses identifikasi.
"Pada 2024 ini targetnya di 4.000 unit. Karena kita masih maksimalkan yang sudah clear and clean dulu," ujar Eniya.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, sebelumnya menyebut pihaknya terus mempercepat pembangunan infrastruktur pendukungnya sehingga terbentuk ekosistem kendaraan Listrik.
"Pemerintah Indonesia telah menetapkan target yang ambisius untuk penerapan kendaraan listrik, yang bertujuan untuk memiliki 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit kendaraan listrik roda dua di jalan pada tahun 2030," ungkapnya dalam diskusi panel High-Level Closed-Door Ministerial Discussion bagian dari rangkaian kegiatan IEA's 9th Global Conference On Energy Efficiency (GCEE) di Nairobi, Kenya, Rabu (22/5) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Dadan mengakui masih terdapat kesenjangan harga yang tinggi antara kendaraan listrik dengan kendaraan konvensional. Untuk menutup disparitas harga tersebut, Pemerintah Indonesia memberikan insentif pajak dan subsidi untuk mobil listrik, mobil hybrid, dan sepeda motor listrik.