Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mengimbau masyarakat agar menukarkan uang di outlet-outlet resmi, seperti perbankan atau tempat penukaran uang yang dijamin pemerintah.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, jasa penukaran uang yang tersebar di tempat-tempat umum tergolong riskan, ada peredaran uang palsu. Sehingga, masyarakat bisa saja jadi korban penipuan.
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan, pihaknya telah menambah jumlah outlet penukaran uang tunai yang disediakan, yaitu menjadi 2.941 titik dari tahun 2018 lalu sebanyak 1.776 titik.
“Tolong lah kepada masyarakat, karena ini titik-titik penukarannya sudah kita perbanyak, tolong lah menukar di tempat-tempat yang dinyatakan aman untuk menukar yaitu bahwa uangnya pasti asli,” katanya di lapangan Monas, Jakarta, Jumat (17/5).
Rosmaya mengungkapkan, ada risiko peredaran uang palsu yang memanfaatkan jasa penukaran uang. Misalnya dengan memasukkan uang palsu ke tumpukan uang asli yang dijajakan oleh jasa penukaran uang.
ADVERTISEMENT
“Tapi kembali kalau masalah seperti itu (uang palsu) kita mau bagaimana lagi, karena kita sudah usaha segala macam, tapi kita lebih baik imbau masyarakat, kita sudah perbanyak titik, tukar lah di tempat yang dinyatakan aman,” pungkas dia.
Pada tahun ini, BI menyiapkan layanan penukaran uang di sekitar 2.941 titik di seluruh wilayah Indonesia. Sementara, ada 241 titik penukaran uang di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Masyarakat bisa mengakses penukaran uang itu mulai 13 Mei hingga 1 Juni 2019.
Adapun 241 titik itu meliputi kawasan Monumen Nasional atau Monas, Museum Bank Indonesia, Pekan Raya Jakarta, Kepulauan Seribu, rest area KM 57, dan Jaringan perbankan.