Banyak Peminat, PLN IP Jual 273 Ton Emisi Karbon

4 Januari 2025 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Gunung Wugul menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air pertama di Indonesia yang resmi melantai di Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) dengan jumlah SPE terverifikasi sebesar 12.932 CO2e yang dapat diperdagangkan. Foto: PLN IP
zoom-in-whitePerbesar
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Gunung Wugul menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air pertama di Indonesia yang resmi melantai di Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) dengan jumlah SPE terverifikasi sebesar 12.932 CO2e yang dapat diperdagangkan. Foto: PLN IP
ADVERTISEMENT
PLN Indonesia Power (PLN IP) mencatat telah menjual 273 ton emisi karbon (CO-e) yang terverifikasi kepada Sucofindo melalui IDX Carbon.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengungkap langkah ini menjadi cara untuk memenuhi syarat pasar internasional yang peduli dengan kelestarian alam dengan salah satunya dengan Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE).
"Penjualan karbon ini dapat mendukung pemenuhan syarat pasar internasional yang semakin peduli terhadap bisnis yang mengedepankan kelestarian alam," ungkap Edwin dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (4/1).
Ilustrasi Emisi Karbon. Foto: Shutterstock
Penjualan 273 ton Co-e ini juga bukanlah yang hal pertama kali dilakukan oleh PLN IP dalam mendukung keberlanjutan dan ekonomi rendah karbon. Sebelumnya, PLN IP juga mencatat kerja sama dengan PT Bala Biotech Indonesia dan PT Iklim Muda Sentosa untuk perdagangan karbon.
Dengan begitu, PLN IP disebut bisa mewujudkan komitmen bisnis keberlanjutan dan meraih peluang di pasar global. Ia menuturkan SPE saat ini semakin dibutuhkan untuk para eksportir retail yang akan memasuki pasar Eropa.
ADVERTISEMENT
"PLN Indonesia Power siap mewujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan raih peluang di pasar global dengan nilai tambah," tambah Edwin.
Selain itu, langkah ini juga mendukung komitmen pemerintah untuk Net Zero Emission di tahun 2060. Edwin juga membuka peluang kolaborasi kepada pihak lain untuk langkah ‘hijau’ ini.
"Melalui carbon trading ini, kami berkomitmen mendukung dekarbonisasi nasional dan target Net Zero Emission 2060. PLN IP membuka peluang bagi para mitra untuk terlibat dalam green collaboration ini," pungkasnya.