Banyak Rumah Subsidi Kosong, Ini Penjelasan Kementerian PUPR

2 September 2024 15:16 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang melintas di dekat rumah yang kondisinya tidak terawat di perumahan subsidi Villa Kencana Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/6/2024). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang melintas di dekat rumah yang kondisinya tidak terawat di perumahan subsidi Villa Kencana Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/6/2024). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Perumahan subsidi masih banyak diterima oleh masyarakat yang tidak berhak dan dalam kondisi kosong alias tidak dihuni. Bahkan tingkat kekosongannya mencapai 60-80 persen di beberapa provinsi.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR Zainal Fatah mengatakan banyaknya rumah subsidi kosong karena belum selesai pembangunan atau pemiliknya belum pindah.
“Tapi ya kalau rumah subsidi ya biasa kan, ada yang belum selesai, belum pindah,” kata Zainal saat ditemui di Gedung DPR pada Senin (2/9).
Sekjen PUPR, Zainal Fatah. Foto: Argya D. Maheswara/Kumparan
Dia menyangkal rumah subsidi ini sepi peminat. Justru pemerintah akan menambah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (LFPP) agar makin banyak orang yang berhak mendapatkan rumah murah ini.
“Peminatnya masih banyak makannya kemarin kan FLPP kan perlu ditambah, kan juga cakupannya masih jauh dari yang diharapkan,” lanjut Zainal.
Selain menambah FLPP, Zainal terus mendorong BP Tapera dan bank-bank pelaksana untuk turut melakukan pemantauan atas rumah subsidi.
ADVERTISEMENT
“Kalau yang tadi, rumah-rumah yang belum ditempati, macem-macem, kita terus mendorong agar BP Tapera sendiri, maupun bank-bank pelaksana, itu juga ikut melakukan pemantauan,” pungkas Zainal.