Bapanas: 1,4 Juta Keluarga Sudah Dapat Bansos Telur dan Daging Ayam

19 Mei 2023 10:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menghadiri penyaluran bantuan pangan telur dan daging ayam di Bekasi, Sabtu (15/4/2023).
 Foto: Dok. Badan Pangan Nasional
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menghadiri penyaluran bantuan pangan telur dan daging ayam di Bekasi, Sabtu (15/4/2023). Foto: Dok. Badan Pangan Nasional
ADVERTISEMENT
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) telah menerima bantuan sosial (bansos) pangan berupa telur dan daging ayam untuk tahap pertama hingga Kamis (18/5). Sebanyak 995 ribu paket bantuan tersebut telah terdistribusi atau mencapai 69 persen dari target.
ADVERTISEMENT
Penyaluran telah dilakukan di 6 provinsi yaitu, Banten sebanyak 51 ribu paket (79 persen), Jawa Barat 338 ribu paket (82 persen), Jawa Tengah 308 ribu paket (95 persen), Jawa Timur 252 ribu paket (67 persen) serta Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Barat, dan Sumatera Utara 46 ribu paket (33 persen)
“Total ada tujuh provinsi yang menjadi sasaran penyaluran. Kita juga sudah mulai penyaluran di dua provinsi di wilayah Indonesia Timur, yaitu NTT dan Sulawesi Barat,” jelas Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (19/5)
Arief memastikan, pihaknya terus mendorong Holding BUMN Pangan ID FOOD untuk percepat penyaluran bantuan, sehingga tahap pertama bisa segera rampung dan bisa segera memasuki tahap ke dua dan ketiga.
ADVERTISEMENT
“Percepatan pendistribusian itu sangat penting. Karena dengan pendistribusian yang semakin cepat dan intens, peluang untuk mengintervensi keseimbangan dan stabilitas harga telur dan daging ayam di tingkat konsumen semakin besar," ujarnya.
Upaya percepatan distribusi dilakukan melalui peningkatan fasilitasi distribusi stok telur dan daging ayam dari sentra produksi ke provinsi atau daerah yang terbatas stoknya.
"Selain itu, kita juga minta ID FOOD menambah dan meningkatkan kerja sama kemitraan dengan peternak mandiri kecil sehingga stok pendistribusian aman dan pendistribusian melalui PT POS bisa dipercepat," katanya.
Lebih lanjut Arief menjelaskan, selain melakukan percepatan pendistribusian, pihaknya juga terus melakukan pengawasan.
"Saat ini kami tugaskan pimpinan Eselon 1 dan 2 Badan Pangan Nasional secara rutin dan bergantian turun ke daerah memantau dan memastikan bantuan pangan, baik bantuan telur dan daging ayam maupun bantuan beras, tiba tepat waktu dan tepat sasaran. Kita juga minta dukungan Satgas Pangan Polri dan pemerintah daerah dalam hal pengawasan di lapangan. Kita terbuka terhadap setiap masukan dan laporan untuk perbaikan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, dalam keterangan terpisah mengatakan mulai pekan ketiga Mei ini dan seterusnya, ID FOOD sudah mulai penyaluran ke Provinsi Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Timur.
“Kami akan mengejar realisasi distribusi di tujuh provinsi tersebut sesuai jumlah KRS dan tenggat waktu yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional,” ujarnya.
Untuk menjaga kelancaran pendistribusian, ia mengaku, evaluasi terus dilakukan, termasuk koordinasi intens dengan semua stakeholder yang terlibat dalam kegiatan penyaluran di lapangan seperti Berdikari, Rajawali Nusindo, PT POS, BKKBN, Badan Pangan Nasional, Satgas Pangan dan pemerintah daerah setempat.
Adapun bantuan pangan telur dan daging ayam untuk penanganan stunting ini akan disalurkan selama tiga tahap dalam tiga bulan ke depan, dengan sasaran penerima sebanyak 1,4 juta KRS (setiap tahapan), berdasarkan data dari BKKBN.
ADVERTISEMENT
Setiap KRS dalam setiap periode penyaluran akan mendapatkan bantuan berupa daging ayam ukuran 1 ekor berupa karkas dengan ukuran sekitar 0,9-1,1 kg dan 1 tray telur ayam atau sebanyak 10 butir.