Bapanas Akan Percepat Kedatangan Daging Sapi dan Kerbau Impor Jelang Lebaran

8 Februari 2023 13:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Pangan Nasional (Bapanas) Arief Presetyo (tengah) saat mengecek stok pangan beras di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (13/1/2023). Foto: Alfadillah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pangan Nasional (Bapanas) Arief Presetyo (tengah) saat mengecek stok pangan beras di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (13/1/2023). Foto: Alfadillah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo, memastikan pihaknya berupaya mempercepat kedatangan daging sapi dan kerbau impor menjelang hari raya Idul Fitri 2023. Rencananya, daging sapi dan kerbau impor tersebut berasal dari Brasil dan India.
ADVERTISEMENT
“Untuk HBKN [Hari Besar Keagamaan dan Nasional], saya, Dirut Bulog (Budi Waseso), lagi persiapkan percepatan kedatangan daging, karena HBKN itu maju kurang lebih tanggal 23 Maret,” kata Arief di Hypermart Puri Indah, Rabu (8/2).
Arief mengungkapkan percepatan kedatangan daging impor itu bekerja sama dengan Bulog dan ID FOOD. Bulog akan mengimpor 100.000 ton daging kerbau beku dari India dan ID FOOD akan mengimpor 100.000 ton daging sapi beku dari Brasil.
Pemerintah juga telah mematok target kedatangan daging impor hingga Oktober-November 2023. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kekurangan pasokan daging jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sehingga, nantinya akan ada berbagai macam pilihan daging termasuk daging yang sudah dipotong-potong.
Bulog Inspeksi Lokasi Pembelian Daging di India, memastikan daging kerbau beku impor bebas PMK. Foto: Bulog
“Diberikan pilihan juga yang sudah dipotong-potong. Seperti biasa kita berikan alternatif pilihan bagi masyarakat. Daging lokal harganya biasanya tinggi. Sapi Brasil dan kerbau India silakan dipilih,” ujar Arief.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Dirut ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, memastikan pihaknya akan terus berkoordinasi terkait rencana impor daging yang bakal dilakukan.
“Pokoknya kami mengikuti pemerintah, kami berkoordinasi, maksimal harga di konsumen untuk daging sapi untuk paha depan maksimal Rp 105.000 per kilogram, itu yang jadi tugas kami,” tutur Frans.