Bapanas: Hasil Rapid Test Anggur Muscat 90% Negatif Mengandung Residu Pestisida

31 Oktober 2024 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggur Shine Muscat yang dijual di Pasar Badung dan di penjual buah pinggir jalan. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggur Shine Muscat yang dijual di Pasar Badung dan di penjual buah pinggir jalan. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) melakukan rapid test untuk menguji residu pestisida pada anggur muscat. Rapid tes tersebut dilakukan di 100 titik kabupaten dan kota.
ADVERTISEMENT
Plh. Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Yusra Egayanti, mengatakan tes ini dilakukan Bapanas bersama dinas urusan pangan di provinsi terkait selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD).
Menurut Yusra, hasil tes tersebut menunjukkan 90 persen anggur muscat tidak mengandung residu pestisida. Hanya 10 persen di antaranya mengandung residu dan dipastikan pada tahap aman.
"Hasil uji rapid test yang dilakukan oleh OKKP ini menunjukkan bahwa anggur muscat yang beredar saat ini aman dikonsumsi, karena dari semua uji rapid tersebut dalam jumlah aman,” kata Yusra dalam keterangan tertulis pada Kamis (31/10).
Yusra juga menyebut kalau selain melakukan rapid test, sebagian sampel anggur muscat dikirim ke laboratorium untuk memastikan kandungan.
“Sebagian sampel tersebut tetap kami kirim ke laboratorium untuk memastikan kandungannya,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo sebelumnya menyatakan kalau Bapanas akan melakukan investigasi lebih lanjut terkait anggur muscat yang mengandung pestisida di atas batas aman.
Anggur Shine Muscat yang dijual di Pasar Badung dan di penjual buah pinggir jalan. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Walau hasil rapid test menyatakan anggur muscat aman dikonsumsi, Bapanas tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menerapkan beberapa langkah sebelum konsumsi buah anggur seperti memilih anggur yang memiliki izin edar sampai mencuci dengan air mengalir yang bersih sebelum dikonsumsi.
Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA, Rinna Syawal, menambahkan kalau saat ini Bapanas juga tengah menggencarkan konsumsi buah lokal. Menurutnya, buah-buahan lokal lebih segar karena tidak memerlukan perjalanan jauh dalam proses distribusi ke konsumen.
Dia juga bilang kalau mengkonsumsi buah lokal juga didukung oleh Peraturan Presiden (Perpres) 81 tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal.
ADVERTISEMENT
"Buah-buahan lokal tidak perlu menempuh perjalanan jauh sebelum sampai ke tangan konsumen, sehingga lebih segar dan memiliki cita rasa yang lebih khas," ungkap Rinna.