Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bapanas Pastikan Tak Ada Kuota Impor Beras Tahun Ini yang Masuk di 2025
9 Desember 2024 15:08 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Enggak, kita sudah selesai (impor beras),” kata Arief saat ditemui usai Rapat Koordinasi Neraca Komoditas Pangan 2025 di Kantor Kemenko Pangan, Senin (9/12).
Meskipun Arief tidak menampik kuota 3,6 juta ton yang diteken untuk impor beras 2024 belum semuanya tiba di Tanah Air. Bahkan, dia juga menyebut sebanyak 800 ribu kuota impor beras yang belum terkontrak dengan negara pengirim di tahun ini, akan urung direalisasikan.
Dia memastikan stok beras baik Cadangan Beras Pemerintah (CBP) maupun yang beredar di masyarakat dalam keadaan aman hingga 31 Desember mendatang.
“Belum ya (sebanyak 3,6 juta ton datang semua). Oh enggak jadi (800 ribu kuota belum terkontrak) Enggak jadi, sudah. Jadi, dibutuhkan sampai tanggal 31 (Desember) sudah selesai semua,” jelas Arief.
Arief memastikan, waktu terakhir sampainya beras impor ke Tanah Air adalah sebelum pergantian tahun. Meskipun dia tidak menjelaskan berapa banyak kuota impor beras yang sudah terkontrak dan belum sampai tersebut. “Nggak banyak (beras yang belum sampai),” imbuh Arief.
ADVERTISEMENT
Sehingga nanti pada penghujung tahun, jumlah beras yang dikantongi perusahaan pelat merah Perum Bulog adalah sebanyak 2 juta ton. Angka ini sudah dikurangi realisasi bantuan pangan sebanyak 220 ribu ton.
“Sudah cukup lah, stok kita ini cukup sekarang. 31 Desember itu kalau sudah masuk, posisinya di Bulog itu sekitar 2 juta ton. Sudah dikurangi bantuan pangan 220 ribu ton. Bulog 2 juta ton, total stok nasional 8,3 juta ton,” jelas Arief.
Arief mengatakan, Bantuan Pangan Pemerintah (PBP) sebanyak 220 ribu ton akan digelontorkan pada awal tahun. Sebab produksi beras di dua bulan tersebut kerap kali lebih rendah dibandingkan dengan bulan lain.
“Sudah diputuskan juga, Januari-Februari kan 220 ribu (ton). Karena produksi di bulan Januari-Februari kan memang pasti di bawah, karena nanamnya masih belum di atas 1 juta hektare. Nah, itu biasanya pemerintah membantu untuk bantuan PBP, penerima bantuan pangan. Itu sudah kita siapkan,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut beras konsumsi masuk dalam deretan pangan yang tidak akan diimpor di 2025.
Zulhas mengatakan, masih ada selisih antara kebutuhan nasional terhadap beras sebanyak 31 juta ton dengan target produksi beras yang dibidik pemerintah yaitu 32 juta ton.
Sehingga, mantan Menteri Perdagangan itu yakin Indonesia bisa lepas dari praktik impor beras tahun depan. Meski dengan syarat tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“(Target produksi beras) 2025 kira-kira 32 juta, kebutuhan 31 juta ton. Jadi kalau tidak ada halangan, kejadian yang luar biasa atau bencana alam insyaallah nanti kita tidak akan impor lagi beras untuk konsumsi,” jelas Zulhas.