Bapanas Proyeksi Produksi Beras Turun Mulai Juni sampai Akhir 2024

3 Mei 2024 10:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta pada Rabu (28/2/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta pada Rabu (28/2/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pangan Nasional (Bapanas) memproyeksikan produksi beras nasional akan turun setelah bulan Mei hingga akhir tahun 2024. Kesiapan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), khususnya beras ini, menjadi perhatian Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.
ADVERTISEMENT
"Untuk beras kita harus bersiap. Ini karena setelah Mei, proyeksi produksi dalam negeri kemungkinan akan mengalami depresiasi sampai akhir tahun, kecuali ada luas tanam yang lebih dari 1 hektar per bulannya," kata Arief melalui keterangan tertulis, Jumat (3/5).
Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) BPS, produksi beras nasional di April 2024 diperkirakan mencapai 5,53 juta ton dan di Mei 2024 berada di angka 3,19 juta ton. Selanjutnya pada Juni 2024 diperkirakan produksi beras mulai menurun menjadi 2,12 juta ton.
Arief bilang, Presiden Jokowi telah memberi arahan untuk selalu memperkuat stok CPP. Sebagai langkah konkretnya, Bapanas telah meminta Bulog terus memaksimalkan serapan beras dari produksi dalam negeri.
"Badan Pangan Nasional telah meminta Bulog untuk terus menerus melakukan optimalisasi serapan produksi dalam negeri selama 2 bulan ini. Saat ini, bahkan Bulog terus melecut penyerapan sampai 30 ribu ton setara GKP per harinya. Kita patut dukung dan apresiasi itu," kata Arief.
ADVERTISEMENT
Adapun realisasi penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Bulog sampai 25 April telah menyentuh total angka 650 ribu ton dari target 1,2 juta ton di tahun ini.
"Selanjutnya, bantuan pangan beras tahap pertama per 26 April pun telah mencapai 647 ribu ton atau 98,08 persen," ungkap Arief.