Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Bapanas Sebut Harga Cabai, MinyaKita, dan Beras Naik Jelang Ramadan
4 Februari 2025 15:53 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengatakan komoditas-komoditas tersebut kini masih dijual di pasaran dengan harga di atas Harga Acuan Pembelian (HAP) juga Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Di tingkat konsumen, komoditas harga yang di atas HAP, HET, di antaranya MinyaKita, cabai rawit merah, cabai merah keriting, dan beras medium,” kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (4/2).
Berdasarkan Nomor 12 tahun 2024 tentang harga acuan pembelian dan harga acuan penjualan di tingkat konsumen komunitas kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai rawit merah, cabai merah keriting, gula konsumsi dan daging sapi atau kerbau, HAP cabai rawit merah berkisar antara Rp 40.000 hingga Rp 57.000 per kg dan cabai merah keriting Rp 37.000 hingga Rp 55.000 per kg.
ADVERTISEMENT
Lalu HET MinyaKita, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 18/2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat adalah Rp 15.700 per liter.
Sementara, berdasarkan Panel Harga Bapanas pada Senin (4/2) cabai rawit merah saat ini adalah Rp 65.856 per kg dan cabai merah keriting Rp 58.548 per kg. Sedangkan MinyaKita dibanderol Rp 17.618 per liter.
Meskipun di sisi lain, lanjut Arief, ada juga komoditas pangan yang dibanderol di bawah HAP, yaitu jagung pipil kering, bawang merah, daging ayam.
Lalu dari sisi stok, Arief memastikan secara umum ketersediaan 12 komoditas pangan strategis akan aman dan cukup.
“Ketersediaan Pangan Menjelang Ramadan, dapat kami sampaikan berdasarkan proyeksi neraca pangan periode Januari dan Desember 2025, update per 21 Januari, secara umum ketersediaan 12 komunitas pangan strategis diproyeksikan aman dan cukup,” terang Arief.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang dipaparkan Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono dalam kesempatan yang sama, stok beras yang dikantongi Bulog saat ini sebanyak 1,94 juta ton, tepung terigu 117 ton, minyak goreng 5.199 kiloliter, gula pasir 13.612 ton, telur 5 ton, serta jagung PSO 54.995 ton, dan jagung komersial 18,2 ribu ton.
Wahyu juga membeberkan realisasi pengadaan beras dalam negeri oleh Bulog. Dia menjelaskan, hingga 3 Februari 2025 Bulog telah menyerap 18.359 ton beras hasil produksi petani.
Angka ini meningkat dari Januari dan Februari 2024 yang sebanyak 15.364 ton, per akhir Februari 2024.
“Tren peningkatan ini mencerminkan optimalisasi Bulog dalam memperkuat sarapan awal tahun khususnya untuk mendukung pencapaian target yang telah ditentukan,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, Bulog mendapatkan penugasan dari Bapanas untuk menyerap sebanyak 3 juta ton beras dalam negeri. Sementara, dari luar negeri, Indonesia tidak akan melakukan pengadaan luar negeri atau impor beras konsumsi sepanjang 2025.