Bappebti Bakal Beri Insentif ke Produsen Sawit yang Masuk Bursa CPO

20 Oktober 2023 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi  (Bappebti) Didid Noordiatmoko menggelar konferensi pers soal penyusunan rancangan kebijakan ekspor crude palm oil (CPO), Kamis (3/8). Foto: Dok. Kemendag
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko menggelar konferensi pers soal penyusunan rancangan kebijakan ekspor crude palm oil (CPO), Kamis (3/8). Foto: Dok. Kemendag
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didid Noordiatmoko mengatakan, pemerintah akan memberikan insentif kepada produsen CPO yang mau masuk ke Bursa CPO. Kemendag memang tidak mewajibkan produsen CPO untuk masuk ke dalam bursa.
ADVERTISEMENT
"Next step-nya kami kaji untuk diberikan insentif. Nanti apa yang masuk bursa apa itu insentifnya. Kami dan ICDX juga sedang diskusikan," kata Didid di Kantor Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia, Jakarta, Jumat (20/10).
Bentuk insentifnya seperti apa, Kemendag belum menentukan. Didid mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan.
"Misalnya insentif ini tentang pajak, pajak kan di luar kewenangan kami tapi kami ngobrol dengan Badan Kebijakan Fiskal. Kalau ke sana (Kementerian Keuangan) kan kami harus punya konsepnya," kata Didid.
Kata Didid, dengan skema Bursa CPO yang voluntary ini harus ada faktor yang membuat produsen ingin masuk. Oleh karena itu menurutnya insentif ini penting.
"Kami bicara fiskal ya bagaimana kemudahan prosedurnya, bagaimana ini sedang kami godok. Harapannya dalam waktu dekat bisa terumuskan. Target kami triwulan I 2024 akan terwujud price reference," pungkas Didid.
ADVERTISEMENT
Adapun alasan Kemendag tidak mewajibkan produsen CPO masuk bursa adalah karena berkaca dari kebijakan Kemendag sebelumnya terkait minyak goreng yang terlalu mengekang justru berakibat negatif. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas.
"Kita berharap, Kemendag jangan apa-apa, sesedikit mungkin pemerintah tidak ikut di dalam atur mengatur atau mewajibkan. Tapi ekosistemnya bisa disiapkan dan kesadaran pada pengusaha itu penting untuk bersama, sehingga kita yang juara dunia produksi CPO menjadi acuan harga CPO dunia," kata Zulhas. di Hotel Mulia Jakarta, Jumat (13/10).
Zulhas optimis meski perusahaan tidak diwajibkan, mereka akan masuk Bursa CPO karena harga acuan di Bursa CPO Indonesia lebih baik.
"Kita berharap dengan adanya bursa maka barometer harga CPO dunia ada di kita, wong kita nomor satu. Ikut orang masa kita enggak malu masa, masa kita diam saja," pungkas Zulhas.
ADVERTISEMENT